"Dimana Yusuf sekarang berada?"
"Yusuf tiba-tiba pergi saat dia menerima telepon dari seseorang," jawab Dilraba. Mata Dilraba terbelalak lebar menatap Furkan.
Furkan yang mengenakan setelan rapi jas abu- abu dengan dalaman kemeja biru membuat Furkan selalu terlihat tampan seperti biasanya.
Dilraba ingin mengetes bagaimana jika Furkan tahu bila Yusuf kemungkinan besar masih memendam perasaan kepada Thalita.
Furkan memegang dagunya sembari bertolak belakang. Ia keheranan. "Apa sepenting itu urusannya sehingga dia harus pergi secara tiba-tiba?!"
Dilraba menyahut. "Ya pasti penting sih!"
"Kau yakin, tidak mencurigai sesuatu kemana Dia pergi?" tanya Yusuf lagi.
Dilraba mulai memanding Furkan. "Menurut Tuan sendiri Yusuf kemungkin terbesarnya akan kemana?"
Yusuf menyipitkan matanya. "Aku tak punya ide menebak kemana Dia pergi dengan terburu- buru. Kau sebagai teman kerjanya seharusnya tahu, mungkin Dia pergi karena urusan pekerjaan?!"