Chereads / PK : PEMBURU KORUPTOR (CORRUPTION HUNTER) / Chapter 2 - PK : HOW TO STOP BULLYING

Chapter 2 - PK : HOW TO STOP BULLYING

Ada 6 siswa yang duduk di meja panjang yang berada di kantin SMA Swasta Elit Nusa bakti yang sibuk melemparkan candaan mereka pada ketua OSIS yang masih berdiri sambil minum sekotak teh kemasan.

Seorang gadis berjalan cepat mendekati Rendy "ketua ini dokumen acara kunjungan tempat kerja yang ketua inginkan, tinggal ditandatangani ketua dan Pak Kepala Sekolah" katanya dengan tersenyum dan menyerahkan map tersebut.

"Maaf dan terimakasih Grace, akhir-akhir ini banyak kerjaan yang numpuk di kantorku dan ruang OSIS" jawabnya mengeluh.

"gak papa kok, lagi pula berkat program ketua, anak-anak kelas 1, 2 dan 3 bisa melakukan kunjungan kerja ke Perusahaan ketua serta kenalan ketua, dan menurut Pak KepSek itu bisa memperkenalkan dunia kerja dan membuat jiwa kewirausaha mereka muncul" sanggahnya dengan senyum malu.

"Kamu benar" ucapnya hangat dan lembut.

Dan orang yang gak peka suasana "itu benar Bos, jika gue gak begitu faham kerasnya dunia kerja dan Bisnis mungkin gue hanya berpikir buat cari kerja saja dari pada rugi atau bangrut ketika memulai Bisnis" kata orang makan Bakso sambil mengambil sambal.

"hei David, jangan ganggu ketika gue ngobrol sama Ketua" kata Grace ketus.

"mulu-mulut gue terserah mau bicara apa kan" bantah David lebih ketus.

"jika loe punya banyak waktu luang lebih baik loe bantu kegiatan OSIS donk" protesnya.

Rendy adalah Ketua OSIS sedangkan David adalah wakilnya, sebenarnya mereka berdua tidak berminat menjabat posisi tersebut tapi dulu para guru mengatakan bahwa mereka hanya jadi nama tambahan dan tak perlu terlalu berusaha ketika pemilihan ketua OSIS, karena Rendy disibukan dengan bisnisnya dan David adalah kapten Tim basket tapi pada hasilnya mereka berhasil dengan suara mayoritas sehingga banyak pekerjaan yang dihendel Rendy dan Grace seperti event-event sekolah dan study tour ke prusahaan-perusahaan kenalan Rendy.

Karena banyak anggota OSIS yang tidak tau kebenaran tersebut membuat mereka mengeluh karena terlihat seperti David menelantarkan OSIS dan lebih memilih Tim basket yang membuat Grace sering bertengkar dengan David, "kan udah ada loe dan Bos kan" Jawab David acuh tak acuh.

Grace diujung kesabarannya."contoh Ketua walupun menjadi kepala rumah tangga sejak SMP dia bisa membuat perusahaan" ucap mengeluarkan emosi.

Dan David hanya menghela nafas, mungkin karena dia tersadar telah salah ucap Grace meminta maaf pada Rendy dan Rendy dengan tersenyum membalas "tidak apa-apa". Semua orang sudah tau jika Rendy tinggal hanya dengan adiknya sejak kelas 2 SMP, Ibunya meninggal ketika Ia berumur 9 tahun, lalu kehilangan ayahnya karena kecelakaan mobil ketika awal semester kelas 2 SMP.

setelah Grace dan David berdebat, akhirnya Grace ditenangkan oleh Rendy dan pergi sedangkan David melanjutkan makannya "oh iya, bos bagaimana menamatkan event berburu dilembah naga di Alfheim?" tanya David dengan bakso yang tertahan didekat mulutnya yang terbuka lebar.

"?"

"sebenarnya aku membeli FD dan bermain di Alfheim Word, tapi sulit menamatkannya punya ide?" jelasnya agak canggung.

"heeh, seharusnya FD hanya untuk Mahasiswa dan mansyarakat umum yang tak bersekolah tapi kenapa kamu punya FD?"balik tanya Rendy penasaran.

"yah kakak perempuanku membelinya dan aku mencobanya katanya 'dengan FD kamu pasti bisa lebih konsentrasi dalam belajar' "jawabnya.

FD adalah salah satu produk dari NHT (Nusantara High Technology) Industri perusahaan milik Rendy yang berupa FullDive Gear yang membuat seseorang dengan alam kesadarannya berpindah kedunia virtual, terdapat 12 ilmuan perusahaan yang meneliti tentang sensorik, motorik dan saraf otak dan bahan utamanya adalah penelitian astral projection (dengan memindahkan kesadaran ke kedunia virtual) dan mengembangkan dunia virtual.

kecepatan sinyal otak yang diterima oleh FD yang mengirimkan sinyal kepusat saraf diotak kemudian otak memproses sinyal tersebut sehingga membuat otak kiri dan otak kanan bekerja lebih terfokus serta menambah kemampuan otak, karena biasanya otak hanya menggunakan 10% dari semua kemampuan, akan tetapi dengan FD bertambah menjadi 15%, ini seperti cheat pada otak karena banyak rangsangan pada berbagai aspek pada otak, ada yang belajar lagi setelah pulang Kampus karena tubuh istirahat dari kelelahan tapi otak yang dibuat segar kembali ketika diDunia virtual membuat balajar Spartan.

Akan tetapi walau dapat digunakan untuk terapi otak tetap saja dikarena efek kecanduan game membuat perusahaan mengeluarkan peraturan bahwa yang diperbolehkan membeli FD adalah mahasiswa atau masyarakat tak bersekolah, "jadi begitu, tetapi DUNIA itu dijalankan perusahaan Game Amerika jadi gue gak bisa bantu" jawabnya dengan menggaruk kepala.

"ta-tapi bukankah perusahaan bos menjalankan semua DUNIA berarti termasuk Alfheim kan!"protesnya.

"loe salah faham memang perusahaan gue menjalankan 20 DUNIA tetapi perusahaan gue hanya jadi penghubung antar DUNIA misal semua event di alfheim telah clear dan ada dunia sihir lain yang event clear maka dapat berkompetisi misal Alfheim VS Svartalfleim dari Inggris "jelasnya.

"gitu ya"ketua tim basket lemas"heem, jika begitu pendapatan perusahaan bos berapa?" tanyanya dengan seringai jahat.

"sekitar 78 juta dolar bersih perhari" katanya dengan mengusap dagu dan melihat langit-langit.

Semua orang terkejut Perusahaan NHT Industry yang hanya devisi YGGDRASIL mengatur event antar DUNIA dari 20 perusahaan game dalam dan luar negeri dan itu mebuat pemasukan yang luar biasa selain lebih dari 250 ribu pemain mendapatkan lebih dari 1.000-10.000 dolar perbulan dari Event-event itu ternyata masih menyisakan pendapatan yang luar biasa bagi perusahaan-perusahaan game tersebut.

"kalo punya uang banyak tlaktiran donk bos" katanya provokasi

"iya-iya, tlaktiran" semua saling menyahut.

"tapi aku hanya menyisakan 5 juta rupiah perbulan untuk gue dan adik gue"Jawabnya malas"dan juga kayaknya 2 hari lalu gue udah tlaktir kalian deh"protesnya.

"eh iya sih, tapi kemana sisanya?"

"hem, gue transfer ke beberapa yayasan" jawabnya menggaruk pipi sebelah kanan dengan jari telunjuknya "dan untuk mendanai proyek lain"tambahnya.

Selain perusahan-perusahaan, Rendy memiliki yayasan We House Ia mengasuh bayi yang dibuang orang tuanya, anak-anak jalanan, pengemis dan pengamen, Ia juga mengambil kerjasama dengan berbagai panti asuhan dan dinas sosial, Ia bahkan mengumumkan 'tak peduli ras, golongan atau agama kita adalah keluarga' katanya ketika di acara televisi.

"ah itu, proyek SAVE CITY loe"jelas Agus yang sedari tadi hanya mengawasi.

"yah, proyek itu menghabiskan banyak dana"tambahnya.

"eh, SAVE CITY apa itu?" tanya orang yang paling besar.

"oh maaf Daniel loe gak tau, itu proyek Rendy yang membangun sebuah kawasan independent yang tersistemasi untuk pengungsi perang" jawab Agus bangga.

Kerena sumberdaya alam yang semakin menipis membuat negara-negara saling berperang memperebutkan sumberdaya dan menyebabkan terlantarnya jutaan pengungsi, setelah menawarkan usulannya melalui perusahaan ke PBB, Rendy mulai bekerjasama dengan negara-negara dimana cabang perusahaan ada untuk mebangun Independent city dengan kawasan demiliterisasi, karena proyek itu yang masih berumur jagung membuat beberapa teman yang tak tau.

"Tapi kenapa loe perlu repot-repot mengeluarkan uang sebanyak itu?"tanya Daniel menghabiskan sate sapinya.

"karena uang banyak gak dibawa mati kan, dan gue pernah ngerasain antara hidup dan mati, jadi bagi gue akan kerasa mati dan tak bersyukur akan hidup gue jika gak membantu yang hidup"jawabnya dengan suara yang lembut dan hangat.

"eh, loe pernah mati?"tanya David terkejut.

"yah gue gak bisa jelasin, gue mau ke toilet dulu lalu ke kantor OSIS buat tanda tangan dan nyerahin map ini ke pak kepala Sekolah"dan ketika Ia pergi.

"gue ikut Ren" teriak Agus

.....

"eh, kenapa dari tadi pagi loe ikut gue terus, jangan-jangan..." Ia meletakkan map didadanya "sejak kapan loe disisi dunia itu, jika benar sepertinya gue perlu pertimbangkan persahabatan kita" katanya dengan suara takut.

"bu-bukan, gue hanya ingin ke toilet juga kok" katanya.

"benarkah, sepertinya sejak semalam loe ngobrol bareng adek gue, loe kayak berubah deh" sambil mengelus dagunya, Rendy merenung" jika loe suka adek gue gak papa, tapi jika loe milih sisi itu lebih baik loe diterapi dulu dipusat kesehatan gue"

"gak perlu, lagi pula loe taukan 'koleksi' gue"dan Rendy hanya membuat wajah 'benar juga'.

Ketika akan ada acara yang mendadak Rendy berusaha melobinya dengan sekertarisnya, dan itu terkadang membuat kegaduhan ketika sekertarisnya datang kesekolah menggunakan pakaian kantor, dengan Sistem karyawan adalah rekan membuat banyaknya pekerja yang mendaftar di perusahaan miliknya karena Gaji yang mereka dapatkan lebih banyak dari upah minimum dengan semboyan 'dirimulah yang membuat kaya atau miskinnya dirimu'.

Walupun dia beralasan bahwa ketika sore Ia mengurusi perusahaan tapi sebenarnya Ia hanya mengurusinya ketika akhir pekan juga sehabis rapat OSIS yah walaupun Ia hanya mengecek dan mengkamulasi kinerja karyawan-karyawannya. Kebenarannya Ia pergi menjemput adiknya dari sekolah dan terkadang bersama-sama pergi ke We Family dengan sahabat dan adiknya seperti sore ini didalam mobil.

Empat orang tengah berada didalam mobil dan sang sopir melirik pada penumpang disampingnya.

"non Nisa bukunya terbalik" kata sopir yang sedari tadi melirik tingkah aneh penumpang di sampingnya dan nisa dengan gelagapan membalik bukunya.

"Nisa-chan bertingkah aneh sedari tadi, biasanya kamu selalu minta pelukan pada kakakmu". Kata Agus yang berada dibelakang kursi penumpang Anisa.

"ng-nggak apa-apa kak Agus" katanya membenamkan wajahnya kebuku dan terkadang melirik kakaknya yang sedang menahan pipi dengan tangan yang mengepal dan melihat keluar jendela dengan malas.

Pak sopir dan Agus sudah tau sifat manja Anisa kepada kakaknya dan memakluminya karena Anisa kurang mendapat perhatian dari kedua Orang tuanya yang meninggal ketika Ia masih kecil."apa kamu dibully lagi?"tanya kakaknya yang masih bersandar pada tangannya yang dijawab hanya dengan gelengan kepala yang pelan.

"kang Asep tau kok jika non diBully, gak usah disembunyiin mereka yang membully non pada dasarnya hanya iri pada non" kata pak sopir tetap fokus kejalan yang lagi macet.

"iya-iya, mereka hanya iri pada wajahmu yang cantik dan tub-"sebelum Ia selesaikan Ucapannya Agus sudah dihantam dengan buku yang ternyata kamus bahasa Inggris yang tebal tepat di depan wajahnya.

Sang sopir hanya menghela nafas ketika melihat majikaannya menggoda adik sahabatnya tersebut yang bertingkah aneh dari tadi."mereka hanya iri pada non karena punya kakak yang pengertian dan baik seperti den Rendy".Rendy hanya tersenyum pada ucapan sang Sopir.

"Iya-iya, seharian ini kakakmu aku awasi jadi dia gak selingkuh!"kata Agus menggodanya lagi.

"den Rendy memang orang yang baik kok, jika bukan karena orang tua den Agus yang membantu saya yang terbelit hutang dibank saya ingin jadi sopirnya den Rendy"katanya sambil menjalankan mobil yang sudah dapat lalui macet "bahkan den Rendy mengratiskan biaya Terapi ibu saya yang diabetes" tambahnya mengenang masa lalu.

"bukan begitu kang tapi pusat kesehatan kami mengratiskan biaya bila 3 bulan tidak sembuh atau dari keluarga yang benar-benar tidak mampu"terang Rendy mencondongkan wajahnya agak mendekat pada sang sopir yang berada di depannya.

"ngomong-ngomong soal bully bagaimana proyekmu yang itu?"tanya Agus menoleh penasaran.

Rendy mengeluarkan SG (Smartphone Glass/SmartGlass)"em, kasus Bully ya" ia menggerakkan Window yang berada diudara, SG juga merupakan produk dari NHT yang membuat pengguna dapat menembus antara Virtual dengan Reality.

"ah itu SG, kenapa harganya mahal sih?"gerutu tanya Agus lagi.

"jika aku murahin maka produk HP yang sudah ada dipasar akan anjlok dan banyak pekerja pabrik smartphone yang dipecat karena SG hanya bisa diproduksi oleh mesin"jawabnya agak mengingat dan terus menggerakkan window diudara.

"itu berasal dari Animasi yang aku perlihatkan pada kakak!" kata Nisa senang dan bangga.

"ah ketemu, yah beberapa organisasi pendidikan dan kedutaan yang ingin bertemu denganku untuk membahas masalah Bullying menggunakan video call"ia mengerakkanagak ke bawah "menurut data kasus paling parah korban Bully akan bunuh diri dan terringan adalah berhenti atau pindah sekolah"terang Rendy.

"aku tak mengerti kenapa orang membully orang lain padahal jika para pembully dibully mereka tidak akan tahan iya kan?"tanya Agus pada Nisa yang menggeleng tak mengerti.

"itu karena mereka iri pada apa yang mereka tidak miliki dan berusaha membuat orang yang menjadi target rasa iri mereka menderita,'kenapa selalu dia', 'sok cari perhatian','sok baik', dan'sok suci' biasa mereka ucapkan dibelakang dan menghasut banyak orang untuk bekerjasama" terang Rendy menjelaskan hasil pengamatannya.

"tapi den walau pun kang Asep bukan orang punya tapi gak punya niatan buat ngebully aden?"kata sopir bingung.

Dua orang dibelakang hanya tertawa."kang Asep itu orangnya selalu mensyukuri semua yang Tuhan berikan, untuk kang asep tentu saja punya rasa iri tapi tak sampai berbuat lebih jauh"kata Rendy lembut.

"oh iya, mengenai pemBully bukankah kamu pernah menguji FD pada pelajar pembully" kata Agus mulai tertawa lagi "itu lucu ketika dia membuat wajah bodoh didepan layar dan hendak lari dari kelas diDUNIA virual itu"tambahnya tak berhenti tertawa.

"den ini ke Pemily atau langsung ke Rumah den Rendy"tanya kang Asep.

"pulang aja kang, anak-anak sebentar lagi mau aku ajak ke taman bermain jadi mungkin mereka masih kemas-kemas barang"jawab Rendy.

"jadi karena iri ya, sangat disayangkan bahwa ada yang sampai bunuh diri, bukankah seharusnya pembully masuk tahanan?"si sopir semakin penasaran.

""kenapa?""tanya kedua orang dibelakang tanya balik.

"kan itu sama pembunuhan berencana, merencanakan hingga sampai begitu"jelasnya.

"itu agak sulit kang, karena biasanya orang yang ngebully memang satu tapi pemain lain yang hanya melihat itu lebih parah seperti animasinya adek 'orang yang meninggalkan misi sama dengan sampah tapi orang yang meninggalkan temannya lebih buruk dari sam-'" Rendy terhenti"kenapa ketawa"

"ppfftt"dengan bahu bergetar menahan tawa"oh poster besar didepan kamar Nisa-chan, itu kata-kata keren"kata Agus"aku teringat ketika pertama masuk rumah Rendy dan keliru kamar Nisa-chan"tambahnya.

Agus teringat ketika pertama berkunjung kerumah Rendy sangat terkejut dengan fakta Anisa yang cantik dan anggun ternyata Otaku dan juga punya hobi cosplay tapi setelah tau animasi yang menyerupai kisah hidupnya yang yatim piatu Agus pun memaklumi tingkah manjanya. "jadi kang jika begitu nanti satu kelas atau satu ruangan kantor masuk penjara donk",jelasnya.

"seperti kataku tadi pagi Pembullyan juga terjadi bahkan ditempat kerja, jika begitu penjara akan penuh oleh pembunuh massal donk"jawab Rendy,"jika kang asep ingin tau jawabannya tanya pada ahli hukum, jangan tanya pada pelajar yang masih bau kencur"jelasnya.

Sistem penilaian dan penggajian pada perusahaan Rendy mebuat perusahaan tanpa senioritas dan bossmen karena Ia mengkaji ketika ada bully ditempat kerja menurunkan keefisiensi para pekerja.

"tapi terdengar seperti den Rendy pernah mengalaminya?"tanya kang Asep lagi.

"Apa iya kakak Rendy pernah di bully ya?"kata Anisa memandang jauh kedepan seperti melihat seseorang dari jauh.

"pembullian kecil-kecil seperti memasukkan batu ke dalam tasku, memasukkan bangkai kodok di laci, membuang buku paket ketempat sampah atau satu kelas mengacuhkanku"kata Rendy mengingat-ingat "dan karena itu aku membuat sistem kepegawaian diperusahaanku juga mencegah pembullyan ditempat kerja"tambahnya.

"non ada receh ada pengamen"tanya kang asep ketika berhenti di lampu merah terakhir menuju Rumah Rendy, Nisa mengambil uang kecil dan secarik kertas alamat We House.

"padahal ketika ada orang yang hendak bunuh diri aku ingin mengatakan 'kalau kamu merasa putus asa dalam hidup kenapa kamu tidak menggunakan hidupmu untuk membantu orang lain yang membutuhkanmu' atau 'dunia ini luas dan Indah walau tanpa sekolah atau teman kamu tetap bisa hidup' seperti itu, kira-kira apa kalimat itu bisa menyelamatkan orang-orang" Rendy menata langit mobil sekali lagi.

Setelah 1 jam naik mobil akhirnya sampai diRumah Rendy dan Anisa, tapi itu benar-benar rumah yang cukup besar untuk dua orang, walau terkadang pembantu datang bersih-bersih dipagi dan pulang disore hari rumah ini benar-benar terawat, halaman penuh rumput hijau yang dipotong rapi dan tak ada daun kering berserakan, ada kolam ikan mas dan Nila yang berenang mengelilingi kolam dengan energiknya.

Pohon disamping taman tidak tinggi tapi rindang persis seperti tanaman bonsai dan dibawahnya ada batu-batu kuning, batu kali yang hitam lalu ada batu yang ada semennya menumpuk dibawah pohon, "ah iya batu yang dimasukkan kedalam tasku aku taruh dibawah pohon itu" kata Rendy ketika hendak masuk rumah.

Walaupun Ia mengucapkannya dengan ringan akan tetapi tidak bagi mereka yang mendengarkannya.

Kang Asep duduk diteras depan taman sambil memejamkan mata menikmati semilir angin, sedangkan pembantu dan tukang kebun telah pulang karena sudah sore hari, walaupun ada pembantu Rendy tetap memasak sarapan untuk dirinya sendiri dan untuk adiknya juga untuk pembantu dan tukang kebun yang mengurus rumah mereka.

"hei, dia lari kearahmu tangkap" protes Rendy pada Agus.

"kenapa gak beli sih, mana ada orang kaya masak ikan dari kolamnya sendiri" protes Agus tak kalah kencang.

"ada tepat didepan matamu, mereka sudah berusia lebih dari 5 bulan jadi siap panen setiap hari,"jawabnya mengarahkan jaring

Nisa memberikan teh dan cemilan untuk kang Asep "dulu kolam ini adalah kolam ikan koi Ayah untuk menahan kesendirian karena ditinggal bunda tapi ketika bangrut dan semua ikan dijual" Kata Nisa berbalik sambil memeluk nampan melihat dua orang yang tengah debat dikolam.

"ini teh manis kan, bukan teh asin "canda kang Asep membuat Nisa yang melihat kekolam merona karena malu mengingat masa lalu.

"kolamnya jadi kosong dari pada nganggur aku masukin Nila dan Mas ketika Ayah meninggal dan jika ikannya habis karena di masak beli lagi benihnya"terangnya ketika berhasil menangkap ikan Mas yang besar.

Agus keluar dari kolam "memang ini untuk berhemat tapi bukankah ini hemat yang keterlaluan" Agus menyeka keringat dan menurunkan celana yang dinaikkan hingga lutut.

Dijawab oleh senyum mempesona Nisa,"itu salah kak Agus, apa kak Agus tau perputaran Uang?" tanya nisa yang dijawab gelengan kepala "kata kakak Rendy ketika bunda masih hidup bunda pernah bilang

'seseorang yang menghasilkan banyak uang memang harus mengeluarkan sebagian uangnya, jika banyak orang kaya yang memiliki banyak uang menyimpan uangnya maka perputaran uang hanya pada orang-orang kaya dengan bank, tapi jika orang kaya belanja/jajan di tempat UKM maka uang itu akan berakhir ditangan orang kecil-menengah, dan saat UKM meningkat pendapatan maka negara meningkat dalam penerimaan pajak dan akan terus uang akan berputar'

Itu kata bunda yang aku dengar dari kakak" jelasnya singkat.

.....

Agus sudah masuk kedalam rumah dan menuju ruang tengah dan menyalakan TV sedangkan Rendy menuju dapur dengan ikan yang mereka tangkap "Ren main PS gak?, boring nih" kata Agus duduk disofa menyalakan TV.

"Berita terkini, PK kembali beraksi menangkap terduga koruptor berserta barang bukti, sosok ini masih menjadi misteri sejak ultimatumnya 6 bulan yang lalu memerintahkan para terduga korupsi untuk mengembalikan uang Negara-"kata reporter berita di TV

Ppraangg suara logam jatuh, "dek kamu gak apa-apa?" Rendy melihat adiknya yang berdiri kaku menjatuhkan nampan logam yang ia bawa setelah mendengar berita dan melihat ke arah Rendy dengan wajah pucat.

"Nisa-chan jika sakit lebih baik tidur saja, Ren menurutmu PK itu siapa?" tanya Agus mengambil snack yang ada dimeja depannya.

"mungkin seseorang yang penuh kegelapan, rasa sakit, dendam, amarah dan murka"jawabnya sambil mencari bahan masakan dikulkas.

...

setelah selesai makan malam dengan 4 orang Rendy dan Anisa mencuci piring kotor walaupun Anisa masih menjaga jarak dari kakaknya, dan ketika adiknya pergi tidur.

Sosok itu pun mendesah lelah, "yah sepertinya kita ketahuan tapi baiklah IT'S SHOW TIME"