sesampainya dirumah
akira langsung merabahkan tubuhnya di kasur empuk kamarnya.
"tuk..tuk..tuk"
terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar akira
"kak boleh aku masuk" ucap reza adik akira
"masuk aja, ga dikunci kok!" sahut akira dengan malas
tanpa basa basi lagi reza langsung masuk dan ikut merebahkan tubuhnya di samping kakaknya
"bagaimana kampus kakak yang baru? reza yakin ga bakalan sebagus di kampus dikolombia, kan kak?"
"kamu itu mau cari ilmu atau tempat hiburan sih? dimana pun tempatnya, selagi pengajarannya terbaik ya kita bisa jadi yang terbaik juga kan!" akira menasihati adiknya dengan masih memejamkan matanya
"iya sih. sebenarnya reza juga suka tinggal dinegara ini" ucap reza dengan senyumnya yang sumringah
heran dengan tingkah laku adiknya, akira mencubit pipi reza dengan gemas
"kenapa? tadi aja menjelek jelekkan fasilitas yang ada di sini. malahan sekarang lebih suka tinggal disini!!" sambil melihat adiknya yang masih terbaring
"soalnya reza menjadi idola sekolah dan komplek disini. hehehe" cengir reza
"wah muka pas pasan kaya gini bisa jadi idola disekolah. kalau idola komplek iya soalnya yang ngidola in kamu juga pasti emak emak komplek"
akira menjawab sambil tertawa lepas
"enak aja, muka pas pasan apanya? malahan tadi aja nawarin reza untuk jadi cover majalah terkenal di sini!" ujarnya bangga
"kakak ga percayakan!" jelasnya
"iya iya, adik siapa dulu dong!!" balas akira
lalu muka akira mulai serius
"reza kita kan masih baru disini dan masih belum mengenali tempat yang kita tinggal sekarang. apa lagi ayah dan ibu jarang ada dirumah. kita harus berhati hati" ungkapnya
" kita tau masyarakat disini, tingkat sosialisasinya sangat tinggi. dan jangan sampai kamu menggunakan kekuatanmu di sembarangan tempat. sehingga kita bisa berbaur dengan masyarakat tanpa ada yang tau kalau kita merupakan vampir" jelas akira
"tenang saja kak, aku sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan kita sekarang" balas reza
"jangan lupa selalu membawa tablet darah. kakak tidak mau kejadian dulu terulang kembali" nasehat akira
"sip beres bos. ayo makan kak, dimeja udah tersedia makanan vegetarian kesukaan kak" sambil berdiri
akira mengikuti adiknya turun
pagi pun mulai menyongsong, kicauan burung lirih terdengar dari kamar akira.
dia pun bangun dan bersiap untuk pergi kekampus
sesampainya dikamus yang masih terasa asing buat akira, dengan santai akira berjalan menuju ruang kuliahnya untuk pertama kalinya.
akira mengetuk pintu kelas yang akira yakin bahwa dirinya terlambat.
"masuk" terdengan suara membalas
akira masuk dan semua mata tertuju padanya. sial kenapa juga tadi pake acara pecah ban, berasa jadi orang aneh karena terlambat.
wajah aldo berubah setelah datangnya akira. soalnya sedari tadi aldo males malesan mendengarkan penjelasan dari dosen yang mengajar.
sedangkan aldi serius dengan bukunya sehingga kedatangan akira tidak dihiraukan olehnya.
"al lihat al, cewek cantik yang ku ceritain kemarin" ucap aldo
"hmmm" aldi masih tetap fokus dengan bukunya
"alhamdulillah ya allah, akhirnya jodohku kau pertemukan!!" ungkap aldo dengan tangan mengusap muka seperti setelah berdoa
aldi pun penasaran dengan gadis yang membuat sahabatnya itu mulai tidak waras
mata aldi tertegun melihat akira "itu kan cewek kemaren" ujar aldi lirih
"kamu udah kenal al? sahut aldo heran
"itu cewek kemaren nangis di depan gw. ga tau kenapa dia nangis. dia cuma nanya arah ke ruang administrasi" ungkap aldi
"kamu ga melakukan tindakan yang buat dia nangiskan al? kalau gw disituasi seperti kamu, gw akan menenangkan dia dengan memeluknya" aldo menperaktekan dengan memeluk aldi
"apa apan sih lo" sambil menyingkirkan tangan aldo.
sebenarnya di dalam hati aldi bertanya tanya kenapa cewek itu nangis didepannya.
"maaf pak, saya terlambat" balas akira
"mahasiswa baru?" ucap dosen tersebut dibalas akira dengan anggukan
"lain kali jangan terlambat, biasakan tepat waktu.
silakan perkenalkan diri kepada teman temanmu"
akira langsung maju kedepan kelas dan memperkenalkan dirinya
"nama saya akira anila. saya mahasiswa baru. saya berharap kita dapat bekerja sama dan mohon bantuannya terima kasih" ucap akira dengan singkat
disambut dengan tepuk tangan seluruh mahasiswa.
akira dipersilahkan untuk mencari tempat duduk. setiap cowok yang ada di kelas menawarkan tempat duduk disebelahnya.
namun hanya bangku disebelah aldi lah yang masih kosong.
melihat kesempatan itu aldo pun langsung berdiri dan mempersilahkan akira untuk duduk di bangku yang kosong itu dan memberi isyarat dengan aldi untuk bergeser. aldi yang sibuk dengan bukunya tidak menghiraukan aldo.
setelah akira duduk, aldo pun ikut duduk dengan tatapan masih di wajah akira.
sehingga tanpa sadar aldo langsung duduk dipangkuan aldi yang masih sibuk membaca bukunya.
"aduhh..ngapain sih lu do?" teriak aldi
semua mata mahasiswa yang ada dikelas tertuju kesumber keributan tersebut.
sontak semua mahasiswa tertawa melihat apa yang terjadi, dimana aldo dipangkuan aldi seperti sepasang kekasih.
akira pun tersenyum sangat manis melihat kelakuan mereka. aldi melihat akira tersenyum merasakan detak jantungnya berdegup kencang, dia tersadar dari pandangannya ketika aldo turun dari pangkuannya.
"sorry al, kirain lu udah geser tempat duduk" cengir aldo
akira mulai berpikir baru kali ini tersenyum lepas dengan kejadian disekitarnya. karena selama ini akira tidak mempedulikan apa yang terjadi disekitarnya. hanya dengan keluarganya dan james lah akira biasanya tertawa dan tersenyum..