"hai, perkenalkan gw aldo adinata" sapa aldo kepada akira dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan
akira pun menjabat tangan aldo
"ini sohib gw aldi alvian" siku aldo menggeser tangan aldi dan aldi pun menoleh sambil tersenyum biasa
"senang berkenalan dengan kalian" balas akira
akira langsung fokus dengan dosen yang menjelaskan didepan kelas. namun dipikirannya masih mengenai aldi. bagaimana dia akan menghadapi aldi yang wajahnya sangat mirip dengan james walaupun tingginya sedikit berbeda.
"akira lupalan saja kesedihanmu dan fokus ketujuanmu semula" gumam akira di dldalam hati.
aldi melirik akira yang sedang serius mendengarkan dosen yang menerangkan materi. aldi berpikir senyum akira tadi sangat manis
"apa yang ku pikirkan" gumam aldi sambil menggelengkan kepalanya.
kemudian aldi melihat aldo yang tidak melepaskan pandangannya sedikit pun dari akira
menyenggol tangan aldo.
"aldo, jangan sampai spidol dosrn itu menghampiri mukamu yg tampan itu" ucap aldi lirih
"shttt, kau menggangguku saja al, fokus saja dibukumu" balas aldo tanpa mengalihkan pandangannya.
kuliah pun usai akira membereskan buku bukunya.
"kekantin bareng yuk akira, disini makanannya enak enak lo. ga bakalan nyesel deh!" ajak aldo dengan memamerkan senyumnya yang menawan. berharap akira akan tertarik padanya.
"lu juga ikut al, biar kita tambah akrab dengan murid baru" paksa aldo
"ikut dong aku juga mau kenalan lebih dekat nih sama akira" balas diana yang duduk dihadapan mereka
"hai... namaku diana larasati yang hobi masak dan nonton tv" sahut diana
dibalas akira dengan senyuman biasa
"maaf saya mau duluan soalnya ada keperluan lain" balas akira dan beranjak pergi meninggalkan mereka
aldo dan diana melihat kepergian akira dengan perasaan sedih.
"padahal aku pengen berteman dengan dia!
kayanya dia gak suka dekat dengan banyak orang. seperti orang yang hanya ingin belajar saja tanpa bersosialisasi dengan yang lain" ungkap diana sedih
"katanya mau kekantin bareng" aldi membuyarkan lamunan kedua sahabatnya
"mungin dia ada keperluan yang penting yang ga bisa di tinggalkan. kapan kapan kalau dia lagi ga sibuk kita ajak lagi aja biar dia bisa kumpul bareng kita" bela aldo
"ayo, keburu laper nih perut" lanjut aldi
mereka pun pergi bersama
Perpustakaan kampus merupakan tempat persembunyian yang menurut akira sangat cocok untuk menghindari perhatian mahasiswa. dan juga akira sangat suka sekali dengan membaca buku terutama buku-buku tentang sains apapun bukunya.
sesampainya di perpustakaan, ternyata tak kalah ramainya dengan kantin sehingga akira tetap saja menjadi perhatian mahasiswa yang ada disana dikarnakan wajah akira yang kebule-bulean dan juga cantik.
"besok besok bawa pake masker saja kalau kekampus" gumamnya lirih
langsung akira mencari buku yang akan dibacanya dan mencari tempat yang kosong dan sepi untuk membaca buku buku tersebut.
akira melihat lorong yang terdapat meja kursi yang ditutupi rak buku menjadi pilihan akira dan segera dia membawa bukunya dan mulai membaca disana.