Melihat Elena yang tidur dengan napas teratur membuat Brian bernapas lega. Sebelumnya tubuh Brian tegang karena mencemaskan keadaan Elena. Dan akhirnya dia bisa lega melihat Elena yang tidur nyenyak dengan wajah polosnya.
Brian duduk di pinggir ranjang dan matanya masih terus memandangi wajah cantik elena. Tangan Brian terulur dan mengusap pipi elena. Dan perlahan mata elena terbuka dan menatap ke arah Brian.
"Apa aku membangunkanmu?" Tanya Brian yang masih mengusap pipi kiri elena.
Elena hanya tersenyum menatap Brian.
"Bagaimana keadaanmu? Kudengar dari bik Yanti, alergimu kambuh?" Tanya Brian dengan sorot mata khawatir.
"Aku sudah meminum pil alergi. Jadi, sudah jauh lebih baik."
Tangan Brian yang mengusap pipi elena kini beralih untuk meraih dan menggenggam tangan wanita itu.
"Maaf. Aku tidak tau kalau kau alergi serbuk sari." Ucap Brian dengan rasa bersalah.
"Seandainya aku tau, aku tak akan mengirimi mu bunga."