"Ya, bik. Kalau begitu selamat malam."
"Malam." Setelah jawaban Yanti, panggilan itu terputus. Dan Elena terdiam berdiri di tempatnya. Dia menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Elena mengingat kembali sosok Rena. Mengingat bagaimana takutnya Elena saat pertama bertemu dengan Rena, bagaimana seru dan mengasikkannya acara memasak bersama mereka dan bagaimana hangat dan nyamannya tidur di atas pangkuan Rena.
Air mata Elena menetas tanpa bisa dia tahan setelah mengingat sosok Rena. Dia tak akan pernah bisa lagi bertemu dan mengobrol dengan Rena. Elena pasti akan merindukan Rena, sosok ibu yang hangat dan penuh kasih sayang.
Elena memejamkan matanya dan berdoa dalam hati. Berharap Rena bisa tenang di surga sana. Dan meminta maaf jika dia tidak bisa mengabulkan keinginan Rena untuk menjadi istri Brian atau menantunya.
.....