Dean masih saja tak berhenti menangis walaupun sudah dibujuk oleh Rena. Hingga Brian datang. Pria itu dari ruangan kerjanya sedang mengurus beberapa email yang harus di periksa.
"Dean kenapa, Mom?" tanya Brian yang berdiri di depan Rena.
"Entahlah, sejak tadi dia menangis."
"Coba sini biar Brian yang menggendong," Brian membawa Dean dalam gendongannya. Matanya menatap bayi yang menangis dengan suara kencang. Airmatanya tak berhenti keluar. Wajahnya bahkan sudah mulai memerah.
"Cup ... Cup... Anak Daddy kan jagoan. Jadi, tak boleh menangis." Brian berjalan menuju balkon sambil menimang-nimang Dean dalam gendongannya. Perlahan tangisan Dean mulai mengecil.
Rena menghela napas pelan dan berbalik menatap Elise yang berdiri kaku di sisi ranjang.
"Jika Dean sudah tak menangis lagi, suruh Brian masuk. Angin malam tak baik untuk bayi. Kau mengerti?"
"Ya, Mom," jawab Elise mengangguk.