Sejak malam itu, Elena dan Brian saling terbuka dalam artian saling menunjukkan perhatian dan kasih sayang lebih. Tanpa ada kepura-puraan lagi, tanpa ada kalimat cinta yang terucap. Keduanya tau bahwa ini hanya sementara, namun izinkan mereka untuk menikmati waktu singkat ini dan bersikap egois sesaat sebelum semuanya kembali ke tempat semestinya.
Elena tengah berbaring di sofa dengan kaki yang terulur di atas pangkuan Brian. Pria itu sedang memijat pelan kaki Elena. Kaki wanita hamil itu pegal bahkan pinggangnya juga sering nyeri. Itu wajar mengingat kehamilannya yang sudah semakin tua dan ditambah bayi kembar dalam perutnya membuat Elena harus punya tenaga ektra.
"Brian, sudah pijatnya. Kakiku sudah tak pegal lagi."
"Sungguh?" tanya Brian yang mendapat anggukan kepala dari Elena.