Meninggalkan suasana kantor tempat Sastya bekerja, berbeda lagi dengan keadaan Sabda yang lagi-lagi harus menangani kasus perceraian rumah tangga.Setelah sebelumnya dia harus menangi kasus pelecehan, kini ada klien sosialita yang datang padanya karena ingin mengajukan gugatan perceraian kepada suaminya. Hal pertama yang akan dia lakukan tentu saja konsultasi dengan kliennya itu, membahas pokok utama permasalahan rumah tangga mereka.
Sabda menyilangkan kakinya dibawah meja, bersikap wibawa di hadapan klien adalah poin pertama yang harus dia lakukan agar kepercayaan kliennya semakin bertambah,"Jadi, apa alasan Ibu Nadin menggugat cerai suami?? Suami Ibu selingkuh????"tanya Sabda sopan,mencoba menebak nebak dengan melontarkan alasan klise kebanyakan klien yang pernah dia tangani. Bercerai karena perselingkuhan, masuk akal bukan.
"Enak saja!!!"bentak Ibu Nadin marah "Suami saya itu orangnya setia. Dia nggak pernah selingkuh"imbuhnya lagi masih dengan raut marah serta nada membentak.
Sabda mengerjapkan kedua matanya lantaran kaget,"Ya... saya cuma nanya Bu. Nggak nuduh kok, suwer"ucap Sabda kagok, memberi tanda peace layaknya anak kecil. Heh, hilang sudah sikap wibawanya!! Sekarang Sabda justru terlihat seperti anak kecil yang baru saja mengaku salah, meringis dengan tanda peace di jarinya. Melihat raut wajah kliennya mulai melunak, Sabda berdehem sebentar sebelum melanjutkan sesi konselingnya. "Hehm... kalau begitu, Ibu yang selingkuh???"tanya Sabda hati hati. Benar kan pertanyaannya, kalau suami tidak selingkuh sudah pasti istri yang selingkuh.
"Astagfirullahalazim. Selingkuh itu dosa Mas. Saya bukan tukang selingkuh, saya setia sama suami saya"ujar Bu Nadin membantah, kali ini dengan nada kecewa.
Kecewa dituduh berlingkuh.
Sabdaa!!!!
"Eh, saya nggak nuduh Ibu kok. Saya cuma nanya Bu, Astaga..."celoteh Sabda panik sendiri dan kemudian pria itu menghela nafasnya sekali lagi. Lebih baik dia menunggu jawaban dari kliennya ini, daripada nanti salah bicara lagi.
"Jadi begini Mas..."mulai Bu Nadin setelah beberapa saat terdiam,"Saya menceraikan suami saya karena....."Sabda menunggu lanjutan kalimat dari Bu Nadin dengan raut penasaran. Rasa penasarannya semakin menggebu lantaran Bu Nadin menghela nafasnya berkali kali, pasti ini masalah yang serius. Kalau tidak mana mungkin kliennya ini terlihat begitu sedih, begitu terpukul dan juga kecewa. Jadi...."Saya menceraikan suami saya karena dia blokir kartu ATM saya!!! Itu keterlaluan kan Mas!!! Padahal saya cuma belanja 2 tas, 2 sepatu, 2 pasang berlian dan juga 1 mobil. Total semuanya juga cuma cuma 5 miliyar Mas... Suami saya itu memang keterlaluan, masa' sama istrinya sendiri pelit sekali. Perhitungan sama saya padahalkan sudah tugas suami untuk nafkahin segala keperluan istrinya. Saya kecewa Mas, saya sedih, jadi ya sudah, saya mau cerai saja dari dia. Pelit gitu sama saya....."celoteh Bu Nadin panjang lebar disertai omelannya terhadap sang suami.
Ya salam!!!!
Allahu akbar!!!
Belanja 5 Miliyar????
Cuma???
Sabda hanya bisa mengelus dadanya mendengar angka fantastis tersebut. Gajinya dalam waktu 1 tahun pun tidak akan mampu mencapai angka itu. Tapi Ibu ini menghabiskannya hanya dalam satu kali belanja.
Ibu ini sinting atau gimana??
Sudah menghabiskan uang suaminya,tapi malah dia sendiri yang menggugat cerai. Bah, wanita memang racun dunia. Terkutuklah kalian!!!!!!