Chereads / Diego & Irene / Chapter 70 - Chapter 70 : I'll Take You Back, Irene

Chapter 70 - Chapter 70 : I'll Take You Back, Irene

"Cukup. Aku lelah. Kau memuakkan."

"Irene..."

"Tidak! Dengarkan aku baik-baik," sanggah Irene, melirik Katherine yang diam di tempatnya dengan sinis. "Kau bisa menjalin hubungan dengan Katherine jika kau tertarik dengannya. Karena kau dan aku..."

Diego menggeleng.

"Sudah berakhir. Hubungan kita sudah berakhir. Kau sudah aku anggap mati." putus Irene berusaha tegar.

Diego tampak marah. Sangat jelas sekali jika melihat dari cara pria itu berdiri dengan dada yang naik turun, sementara rahangnya yang mengeras dengan tangan terkepal cukup membuat Diego terlihat seperti ingin membunuh orang.

Diego diam—menahan kemarahannya.

Dan itu membuat Irene mengambil kesempatan untuk pergi. Namun baru dua langkah kecil, tiba-tiba dari belakang Diego berhasil menangkapnya dan memeluk perutnya.

"Maafkan aku, Irene. Please... Listen to me." Diego berkata parau ditelinganya.

Diego memeluknya, berbisik lirih di telinganya. Irene terkesiap. Diego yang dibelakangnya tampak gentar, pias, putus asa. Irene tidak tahan—takut jika dia berhasil luluh karenanya. Wanita itu menegang sepersekian detik. Irene tidak menjawab, membuat keheningan yang mencekam muncul. Diego masih memeluknya, mencium bahunya lama. Tidak! Ini tidak benar. Menghembuskan napas panjang, Irene memejamkan mata sembari memijit kening. Perasaannya campur aduk; cinta dan benci. Itu yang dia rasakan.

"Lepaskan aku. Siapa kau berani memelukku? Lepas!" ucap Irene dingin.

Diego menegang. "A—apa? Tidak!"

Mendengar itu, Irene berontak dipelukan Diego.

"Jangan tinggalkan aku. Aku mohon..." gumam Diego ditelinga Irene. Kalimat Diego membuat Irene yang semula mencoba melepaskan diri menjadi diam. Irene menggeleng, menahan air mata, merasakan pelukan Diego padanya makin erat. Memberikan kehangatan dari tubuhnya yang ramping dan keras. Tapi Irene menahan diri, hendak mencoba segala cara untuk lepas dari kukungan Diego.

"Lepaskan aku!" Irene membentak, bersamaan dengan itu Irene menarik tangan Diego dari perutnya. Berhasil. Akhirnya dia lepas. Diego tidak melawan.

"Irene... Please,"

"Dengar ini! Kau bukan siapa-siapaku lagi!"

"Kau... Kau tidak mencintaiku lagi? Kau mau meninggalkan aku?" tanya Diego pedih.

Diego kebingungan. Demi Tuhan! Keinginan Irene yang ingin meninggalkannya benar-benar bukanlah hal yang pernah Diego bayangkan. Tapi kali ini, mendengar Irene yang ingin meninggalkannya hanya karena Katherine... Diego tidak terima.

"Kau tidak berhak bertanya apapun! Kita sudah berakhir, kau—"

"Kumohon jangan seperti ini. Maafkan aku." potong Diego cepat. Diego bahkan tidak mau sama sekali mendengar kelanjutan ucapan Irene. Diego ingin Irene disini bersamanya. Diego hanya ingin Irene tidak pergi kemana-mana. Irene wanitanya. Selamanya.

"Please... Maafkan aku." ucap Diego lagi sembari merengkuh wajah Irene.

Mata biru Diego bahkan sudah menatap Irene penuh permohonan. Hal yang tidak akan dia lakukan pada orang lain. Berbeda dengan Diego, mata coklat Irene bahkan menatap Diego penuh kebencian dan kekecewaan. Sungguh... Lebih dari apapun Irene sebenarnya sangat ingin ada disini. Bersama Diego. Melanjutkan hubungan mereka. Tapi Katherine? Irene tidak bisa menerima apa yang Diego lakukan pada wanita itu. Diego yang mencium wanita lain benar-benar membuat Irene sakit hati...

"Stay with me. Akan ku jelaskan semuanya, Irene... Untuk kali ini saja. Ku mohon jangan pergi."

Oh, God! Bukannya Irene tidak terketuk melihat Diego sampai memohon padanya seperti ini. Tapi ini tidak benar. Bagaimana bisa Irene melupakan apa yang Diego lakukan pada Katherine?

"Stay with me, jangan pergi." ucap Diego lagi sebelum mengecup bibirnya.

Kali ini Irene kembali menangis, kali ini bukan karena sakit hatinya, tapi karena dia tahu dia harus melakukan ini. Ya, Irene tidak boleh kembali pada Diego. Diego tidak mencintainya, dia menyukai Katherine. Irene tidak bisa menerima Diego yang mengkhianatinya. Karena itu dia melepaskan ciuman mereka dan mendorong tubuh Diego.

"Aku tidak bisa! Kau bajingan!" ucap Irene dengan tangisannya yang keras.

"Aku memang bukan pria baik, aku bajingan. Aku brengsek. Tapi aku mohon... Jangan pergi, Irene. Maafkan aku..."

Irene menggeleng sembari melangkah mundur, menghapus air matanya dengan usapan kasar. Dia tidak akan memaafkan Diego! Diego sudah keterlaluan. Irene tidak terima!

Karena itu, alih-alih membiarkan air matanya terus tumpah, Irene mencoba untuk berhenti. Dia tidak akan membiarkan air matanya terus-terusan terbuang hanya karena lelaki keparat ini.

Irene mengambil satu langkah maju, mendongak untuk menatap wajah Diego, mendorong dada Diego dengan telunjuknya. "Aku bertahu kau, Tuan Diego Alvaro yang terhormat! Aku tidak peduli padamu lagi! Bahkan jika kau mati sekalipun aku tidak peduli!" Bohong. Irene tahu benar apa yang dikatakannya hanya sebuah kebohongan besar. Irene mencintai Diego, bagaimana mungkin dia bisa tahan melihat Diego mati? Mustahil.

Diego menatapnya panik. "Irene..." gumam Diego serak sembari berlutut di depan Irene.

Irene terkejut. Sangat. Diego Alvaro, pria paling ditakuti oleh semua orang... berlutut padanya?

Tidak... tidak... Irene tidak boleh luluh! Tentu saja dia masih marah! Apa yang dilakukan Diego sekarang tidak akan bisa memengaruhinya! Irene mundur perlahan. Dia menggelengkan kepalanya. Tidak lagi. Irene tidak akan merubah keputusannya. Diego Alvaro yang katanya mencintainya... Dia... Dia malah mencium wanita lain dibelakangnya! Dan Irene bukan wanita bodoh yang tidak tahu bahwa itu sama saja dengan Diego yang selingkuh darinya! Irene yang sekarang bukan lagi Irene yang berhati baik dengan memaafkan setiap kesalahan Diego! Irene juga bukan Diego yang dengan mudah menghukumnya dengan cambukan. Air matanya akhirnya merembes. Lagi. Hatinya remuk begitu mengingat penyiksaan yang Diego lakukan padanya.

Tapi... mungkin kali ini Irene juga akan menghukum seorang Diego Alvaro, yaitu dengan cara memutuskan hubungan dengannya. Bukankah hal itu paling membuat Diego sengsara?! Ya! Maka Irene akan melakukannya! Dan sekarang apa yang Irene pikirkan akan benar-benar terjadi.

Mereka berdua.... Berpisah! Mulai sekarang, tidak ada lagi kata "Diego & Irene". Tidak ada.

Mengabaikan rasa sesak dan tidak rela yang seakan mencekik hati, Irene menguatkan batinnya untuk meninggalkan Diego Alvaro. Cintanya. Hidupnya. Irene harus meninggalkan itu semua, agar dia tidak disakiti lebih jauh lagi—lebih dalam lagi. Meskipun sangat sulit sebenarnya, mengingat mereka sudah sampai sejauh ini.

Tapi, hubungan tanpa rasa kepercayaan.... Untuk apa dipertahankan lagi?

Irene akhirnya mengambil langkah ke belakang, berbalik, menatap Diego yang masih setia berlutut didepannya sebelum dia benar-benar melangkah keluar dan pergi darisana. Meninggalkan Diego.

Diego sendiri langsung pucat pasi.

Diego sudah memohon. Melakukan segala upaya untuk menahan Irene. Tapi nyatanya, Irene tetap meninggalkannya. Haha.... Diego bahkan masih sulit untuk percaya. Apa rasa cintanya yang dia tunjukkan selama ini masih saja membuat Irene ragu? Hanya untuk sekedar memaafkannya?

Apalagi itu karena Katherine, hanya karena kesalahpahaman.

"Tu-tuan Diego...."

Itu suara Katherine, suaranya gemetar, tapi cukup membuat Diego Alvaro menoleh padanya. Mata birunya sangat tajam.

"Aku... tidak tahu jika akan begini... Aku akan meminta dia untuk—"

BRAKK!!

Seluruh orang yang berada disana—termasuk Christian yang baru saja masuk—terkejut mendengar suara keras itu. Diego yang melakukannya, dia menendang meja di sampingnya hingga berbalik miring. Katherine yang berdiri di sudut ruangan sampai berdiri mematung, tangannya bergetar. Diego terlihat sangat marah. Belum cukup, Diego mendorong tubuh Katherine ke dinding dan mencekik lehernya. Katherine berontak, dia menatap Diego penuh ketakutan dan terus memukuli tangan Diego yang serasa mau memutuskan lehernya. Rasanya Katherine hampir mati ketika cengkraman itu makin kuat, dia bahkan tidak berhenti untuk merintih karena kakinya tidak lagi menyentuh lantai, melainkan tangan besar Diego yang mendorong lehernya hingga menempel ke dinding dengan cekikan yang teramat sakit.

Sakit. Sesak. Ingin menangis. Itu yang dirasakan Katherine.

"Tuan muda..."

Christian berseru pelan menyadari bahaya yang dilakukan Diego dari kilat amarah di mata pria itu saat menatap Katherine intens.

"Ini semua gara-gara kau." geram Diego. Suaranya berubah menggelegar bagai bergema dalam ruangan itu, membuat semua yang mendengarnya merinding. "Wanita sejalang dirimu berani mengusik kehidupanku?! Kau pikir kau siapa? Dasar tidak tahu diri! Kau bahkan berani membuat Irene pergi dariku! Kurang hajar!"

Seruan terakhir Diego bersamaan dengan semakin kuatnya tekanan yang diterima Katherine. Wanita itu sampai berteriak tertahan. Tangannya terus menarik tangan Diego yang mencekiknya, memukulnya, mencakarnya, tapi dia terus saja gagal.

"Tuan muda, tolong hentikan. Jangan sampai kita memancing orang-orang datang kemari dan menyebabkan reputasi Tuan tercoreng di seluruh media."

Bukannya gentar dengan peringatan Christian, Diego malah tersenyum miring. Senyum mengerikan yang membuat siapapun gentar dan memilih mundur menjauh.

"Kau tidak perlu cemas, Chris. Media bukanlah suatu ancaman bagiku. Mudah saja, tinggal menekan mereka hingga tunduk dibawah kakiku. Oh, sepertinya menyenangkan jika mereka sampai kemari, dengan begitu mereka akan tau apa yang diterima oleh mereka jika berani mengusik diriku saat melihat Katherine mati ditanganku!"

Katherine terbelalak ngeri. Baru menyadari siapa sosok Diego Alvaro yang sesungguhnya. Diego lebih dari sekedar iblis yang kejam. Lebih menyeramkan, mengerikan.

"Tolong dengarkan hamba sekali saja..." Christian masih berusaha membujuk. "Tuan muda... Bukan ini yang perlu kau pikirkan. Prioritas kita adalah Nona Irene sekarang. Biar aku yang mengurus Miss Elizabeth. Jika dia berbuat sesuatu yang lebih berani lagi, aku tidak akan segan memenggal kepalanya."

Katherine tahu Christian tidak main-main dengan ucapannya. Dia yakin seribu persen nyawanya akan lebih aman jika berhadapan dengan Christian. Dia masih punya harapan melawan Christian tetapi jelas akan mati konyol dihadapan Diego.

Sejenak Diego masih menatap Katherine lama, tampak tak ingin melepaskan itu tanpa memutuskan lehernya. Tapi, tiba-tiba saja Diego memalingkan wajahnya, melepaskan cengkraman yang mencekik Katherine hingga seketika tubuh Katherine lunglai dan langsung jatuh menimpa meja pajangan dibawahnya.

Kini Diego berhadapan dengan Christian sementara dua orang bodyguard berlogo Alvaro masuk—langsung menangkap Katherine dan menarik paksa wanita itu untuk ikut dengan mereka. Mata Diego masih berkilat terang, menandakan emosinya belum surut.

"Kau ikut denganku dan panggil Lucas kemari. Suruh dia penjarakan Katherine di ruang rahasia. Jika melawan, habisi saja ditempat." perintah Diego tak terbantahkan.

Dengan intonasi penuh dan tegas dalam suaranya, berhasil membuat Christian gentar beberapa detik. Diego terlalu menyeramkan, berbahaya, karena itu dia langsung mengangguk dan menghubungi Lucas lewat earpiece yang menempel ditelinganya. Menyuruh Lucas yang terkenal sebagai pembunuh bayaran paling bengis yang pernah Diego pekerjakan untuk mengurus Katherine.

Setelah memberikan perintahnya, Diego segera pergi. Hal pertama yang akan dia lakukan adalah menghubungi seluruh koneksinya. Menyuruh mereka untuk melakukan rencananya.

Dan pastinya, itu akan membuat Bae Irene kembali kesisinya. Bukan Diego Alvaro namanya jika apa yang dia inginkan tidak tercapai. Irene akan kembali. Pasti.

To be continued.

Jadi... Apakah kalian penasaran apa yang akan dilakukan Diego untuk membuat Irene kembali? Rencana apa yang Diego bilang ya?🤔

Stay Tune With Diego & Irene guys!

JANGAN LUPA LIKA DAN KOMEN YANG BANYAAAAK!!!😂😂

Okee!! see you next chapter!

Salam manis dari Ina😘