Mama langsung membentak ketika melihat diriku, membukakan pintu rumah ini. Aku hanya bisa memberikan senyum kepada Mama sebagai tanda menerima kemarahan Mama karena aku mungkin kurang cepat membukakan pintu untuk Mama. Lalu dengan mendorong tubuh ku, Mama pun langsung masuk kedalam rumah dia tidak perduli apakah aku terjatuh atau aku merasa sakit karena keras nya dorongan tangan Mama yang mengenai dada ku. Aku hanya bisa meringis dan merintih dalam hati, Namun aku melihat ada yang janggal kali ini, karena Mama datang kerumah ini tidak bersama dengan Ayuna, kemana dia ? dan apa yang telah terjadi kepada nya sehingga tumben sekali jika dia tidak ikut dengan Mama.. ?!" berbagai pertanyaan mulai muncul di dalam pikiran ku, karena sungguh aneh bagiku jika Ayuna tidak pergi bersama dengan Mama, karena tidak ada lagi orang yang bisa dekat dengannya selain Papa dan juga Mama.