Delima baru saja menyelesaikan studinya. dia hampir saja di DO.
"Mah. Aku mau cari kerjaan aja di Jakarta. Barangkali Piya bisa bantuin aku carikan kerjaan, mah". Rasti kesal. "Apa-apaan sih kamu, kamu tahu apa pekerjaan Piya di Jakarta. Dia beneran kerja atau tidak. Kamu mau dijualnya dengan cukong langganan dia!".
'Iih... Mama.nggak boleh gitu... ustadzah bilang...itu perasangka buruk namanya...gibah!" Ibunya tambah kesal. Delima berani menceramahinya.
"Hei...kamu enggak lihat apa penampilan Piya sekarang. Model nya tuh seperti istri simpanan. . Kamu nggak tahu itu anak siapa yang di bawanya tadi. Emang dia bisa bayar pajak mobil yang begitu mahal dengan gaji dia sebagai karyawan biasa. Udah dapat kerjaan yang bagus sebagai polwan malah dilepas. Begaya banget tuh dia", Rasti terus mengomel.
"Mah, Mamah nggak boleh lho punya perasangka gitu. Jangan-jangan Piya bukan jadi istri simpanan tapi dia jadi babysitter!" Rasti geleng-geleng kepala. terima emang baik hati tapi dia o on. Resti pusing, hai juga dia punya anak nggak pinter pinter juga. Sudah di sekolahin mahal mana pula. Hasilnya tidak memuaskan.
"Mah...kok kita tadi nggak minta nomor Piya, ya?" Delima menepuk jidatnya. Dia tidak punya nomor kontak Piya.
*****
Nona Mercia memandang Piya dengan sinis. Piya kesiangan masuk kantor
Setiap pagi dia kerepotan mengurus Ryana yang cerewet tidak mau ditinggal. Dia ingin ikut serta ke kantor. Piya harus membujuknya supaya mau ditinggal. Sebenarnya Ryana
di rumah tidak sendirian, ada ibu dan ayah Piya serta kakeknya yang menemaninya. Ryozo mengambil Alih Ryana dari gedongan Piya. Mereka bergantian pergi ke kantor. Kalau hari ini dia yang pergi ke kantor maka besok Ryozo yang datang.
"Aku perhatikan kamu selalu kesiangan dan kamu jarang di kantor. Apa kamu tahu peraturan di kantor ini?" tanya nona Mercia sinis. Piya tersenyum. "Terima kasih kamu perhatian sekali, aku menyelesaikan pekerjaan di rumah, tidak semua pekerjaan harus diselesaikan di kantor, aku melakukan tugas luar yang memang diberikan oleh Mr Ryozo, masalah bagimu!" sahut Piya cuek. Mereka berdiri berhadapan meskipun nona Mercia menggunakan high heel 17cm, masih tinggi tubuh Piya. Dia berjalan meninggalkan nona Mercia. tetapi ketika dia melewati nya nona Mercia berkata, "Suatu saat kamu akan tahu siapa CEO yang sebenarnya!" Dia menuduh secara tidak langsung, kalau Piya punya hubungan khusus dengan CEO.
Dia berhenti berjalan dan terkekeh, "Kamu pikir aku takut apa?" nona Mercia jadi kesal. Piya berani melawannya.
Mahesa muncul di hadapan mereka berdua, ldia berkata sambil bertepuk tangan. "Wow... ada dua orang wanita cantik.
Apa yang kalian ributkan pagi-pagi begini?"
"Heh kamu datang pagi banget juga rupanya!" Nona Mercia menegur Mahesa. Pria itu tertawa. Dia tidak peduli dengan sindiran nona Mercia
"Siapa di antara kalian yang bisa membuatkan aku kopi?!" Nona Mercia menjauh pergi, "Kamu bisa menyuruhnya!" katanya dengan kesal. Mahesa menatap Piya. "Kopi buatanmu lalu enak sekali loh!" Piya berjalan menuju pantry, dia tidak keberatan membuatkan Mahesa kopi karena dia juga ingin membuat minuman yang sama. Mahesa tersenyum senang. Dia menyusul Piya ke pantry. Mereka minum berdua di tempat itu. Zay datang mencari Piya. "Ada telepon untukku dari CEO!" Piya mengambil ponsel dari tangan Zay. Ryozo menyuruhnya pulang dengan segera, Ryana badannya panas."20 menit lagi,!" sahut Piya. segeralah pulang, Riana badannya panas.
Piya segera meninggalkan kantor diiringi pandangan cemburu nona Mercia. 'Seenaknya saja dia pergi, sepertinya perusahaan ini adalah miliknya. kerudung Mercia dalam hati. Demikianlah kenyataannya. Nona Mercia saja yang tidak tahu kebenarannya.
*****
Piya membawa Ryana ke villa Fatma dan Arman. Dua orang itu bersorak gembira menyambut kedatangannya.
Mereka berdua sudah tahu kebenarannya.
"Piya! kamu berhasil ya merebut kuncinya?"
"Kunci apaan !"
"Kunci Pandora...yang membuat kita sampai hilang ingatan!"
"Jangan hiraukan dia Piya!" Arman muncul di belakang Fatma. Fatma menepis tangannya kearah Arman. Bagi Fatma kehidupan mereka sekarang ini seperti permainan game. Piya setahap demi setahap berhasil memecahkan setiap langkah permainan. Fatma menyampaikan argumentasinya. "Kamu kebanyakan main game!" kata Piya. ih beneran Piya... kamu nggak ngerasa gitu! padahal jelas-jelas hidup kita seperti permainan. Kamu tahu siapa yang mempermainkan kita, Suamimu Ryozo!"
"Analisis salah. Bukan Ryozo...tapi seseorang yang kekuatan yang hebat!" Arman beda pendapat dengan istrinya. "Lalu menurutmu siapa?"
"Rajanya Ya Lam!"
"Emangny Ryozo punya raja?"
"Tanya tuh Piya!"
Piya menepiskan tangannya. "Lebih baik kalian obati anakku sekarang, dia panas tinggi!" Arman segera meraih Ryana di gedongan Piya dan meletakkannya di kasur.
Arman memeriksa keadaan anak itu. "Dia hanya kelelahan!" kata Arman.
Sepulang dari rumah Fatma dan Arman, Piya merenung. Kata-kata Fatma ada benarnya. Sekarang kunci permasalahan yang KELARA belum ditemukan. Musuh yan fdd sg sebenarnya belum mereka ketahui. Keadaan mereka masih belum aman.
Gosip baru beredar di kantor, tentang hubungan Piya dan CEO Ryozo. beberapa karyawan pernah melihat Piya ikut mobil Ryozo. Mereka kadang pergi bersama ke kantor dan pulang bareng dengan mobil yang sama. Masalahnya Piya juga diperlakukan berbeda dari karyawan lainnya. Piya boleh datang ke kantor jam berapapun dia suka dan pulang lebih awal dari karyawan lainnya. dia selalu beralasan punya tugas luar dari Mr Rio, panggilan Ryozo di kantor,
Piya juga sering tidak masuk kerja. alasannya sama dia mendapat tugas keluar dari Mr Rio. Piya dan Mr Rio, seperti terang-terangan menunjukkan kalau mereka punya hubungan.
Keterlaluan! maki nons Mercia dalam hati.
Dulu dirinya tidak seperti itu, meskipun dia dulu punya hubungan khusus dengan CEO Ryoto, Tetapi dia masih bisa profesional dalam bekerja dan tidak menunjukkan ke semua orang tentang hubungan mereka berdua. Nona Mercia merasa jijik dengan Piya. Tampangnya aja yang baik baik, kelakuannya menjijikan, dia lebih kotor dari pe***r jalanan. Dulu dia bisa berhubungan dengan CEO Ryoto setelah bekerja bertahun-tahun, sedangkan Piya bertindak lebih cepat, baru saja bekerja seminggu dia sudah berani berhubungan dengan bosnya. sesungguhnya di hati nona Mercia dia merasa iri dan cemburu. Dia kalah cepat dari Piya. nona mersia bersumpah menghancurkan Piya. dan membongkar kedoknya di hadapan semua orang.
Beberapa karyawan mulai mengintip gerak-gerik dan kegiatan Piya. Piya tidak peduli dengan gosip yang berkembang, dia tetap seperti sedia kala, mengatur jadwal pergi ke kantor bergantian dengan Ryozo sambil mengasuh Putri mereka Ryana.
Meskipun Piya merasa kalau kelakuan para karyawan itu sangat mengganggunya, apalagi nona Mercia, dia terang-terangan menyindir Pyia di kantor. "Wah...sang ratu kesiangan rupanya! kerja semaunya, gajinya plus plus!" beberapa karyawan memandang sinis kepada Piya. Piya pura-pura tidak mengerti maksud sindiran itu. Dia tetap santai duduk di meja kerjanya. Nona Nercia menghampiri mejanya, dia menyerahkan setumpuk berkas yang harus dikerjakan Piya. Piya tidak menyadari kalau nona Mercia menghampirinya, dia asyik bermain game online. Nona Mercia mengbanting berkas di tangannya ke meja dengan keras. Piya terkejut. Nona Mercia berkacak pinggang dengan marah. Piya tersentak dan langsung berdiri, hampir saja ponselnya jatuh ke lantai. "Enak banget kamu, ya! Nih kerjakan tugasmu !" Nona Mercia kesal. Piya mengambil berkas itu, meninggalkan noda Mercia yang kesal, lalu membawanya ke meja Zay, untuk dikerjakan staf khusus. Piya kembali bermain game online di ruangan Zay. Tidak ada yang tahu kalau tugas dia di kantor ini hanya untuk memata-matai orang saja. Pekerjaannya lebih banyak dikerjakan oleh asisten yang memang sudah ahli dengan pekerjaannya.
Piya kembali ke mejanya. Mahesa menghampiri Piya mengajaknya makan siang. Piya tidak keberatan. Piya masih mencurigai Mahesa bagian dari komplotan orang yang ingin menghancurkan Ryozo serta mengganggu orang-orang yang dekat dengannya.
*****
Tanpa diduga Piya, sepupunya Delima, diterima di perusahaan itu sebagai tenaga medis di klinik yang ada di perusahaan itu. dia melayani karyawan dan staf yang mengalami masalah kesehatan dalam bekerja. hanya saja Delima berada dilantai yang berbeda dengannya. klinik perusahaan itu berada di lantai 5. sedangkan kantor sekretariat perusahaan itu berada di lantai 10. iya biasanya masuk kantor melalui lift khusus pimpinan. Sedangkan delima masuk kantor itu melalui lift untuk staf dan karyawan.