"Tidak, aku merasa lebih baik begini." kata Qu Tan'er sambil menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau berpura-pura lagi, bisa-bisa indera perasanya rusak kalau masih saja melanjutkan aktingnya.
Mo Jingxuan pun berceletuk, "Kakak ipar, kalau aku adalah Kak Liancheng, aku pasti akan jatuh hati padamu."
"Masalahnya kamu bukanlah dia." Qu Tan'er membalas tanpa ragu.
"Tenang saja. Aku berani jamin kalau Kak Liancheng pasti akan jatuh hati padamu, bahkan dia akan memanjakanmu." Mo Jingxuan menatap Qu Tan'er dengan mata yang berbinar-binar penuh keyakinan.
"Tidak perlu, aku khawatir tidak bisa bertahan." tutur Qu Tan'er. Astaga, dia masih saja bilang Mo Liancheng akan menyukai diriku? Gadis-gadis di kediaman ini sudah membenciku dan hampir menelanku saat ini. Kalau aku merebut Mo Liancheng dari mereka dan mendapat kasih sayang lebih banyak, keadaanku nanti pasti akan lebih sengsara daripada mati, batinnya.