Seketika wajah Qu Tan'er menjadi gelap. Dia menurunkan kelopak matanya sehingga tatapannya tampak sayu. Dia sudah melakukan kesalahan dan menyadari hal itu. Namun, dilihat dari cara Mo Liancheng masuk barusan, pria itu tampaknya sedang berada di ambang kegilaan. Dapat dibayangkan bagaimana terburu-burunya perjalanan suaminya itu menuju Istana Kekaisaran dari luar kota yang jaraknya sangat jauh. Pria itu pasti sangat menderita selama perjalanan dan dia memahami bagaimana suasana hatinya.