Qu Tan'er sedikit bingung, lalu bertanya, "Ibu, mengapa tidak ada yang memberitahuku bahwa aku lahir setelah tiga belas bulan berada di dalam kandungan?" Dia merasa sangat aneh karena belum pernah mendengarnya selama bertahun-tahun hidup.
"Ayahmu dan Nyonya Besar meminta seluruh orang-orang yang hidup di Kediaman Qu untuk tutup mulut. Siapa pun yang berani menyebutkan sepatah kata perihal masalah itu akan dipukul dengan tongkat sampai mati. Seiring berjalannya waktu, tidak ada yang berani untuk buka mulut. Perlahan-lahan, setelah sepuluh tahun, masalah itu dilupakan begitu saja."
"..." Qu Tan'er agak sulit menerima perkataan ibunya. Monster macam apa aku ini! Batinnya.
Nyonya Kesembilan berada di sana selama beberapa saat. Kemudian, Mo Liancheng mengantarnya saat akan pulang hingga ke pintu depan. Sedangkan Qu Tan'er menatap suaminya itu dengan ekspresi wajah buruk.
"Ada apa? Mengapa melihatku seperti itu?" Mo Liancheng bertanya dengan heran.