"Ada apa?" tanya Mo Liancheng bingung.
"Tidak ada, hanya saja sekarang…"
"Sekarang apa?"
"Haha, aku tidak tahu harus berkata apa." Qu Tan'er benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Dia merasakan sebuah perasaan yang sangat aneh, terasa sedikit hangat dan juga lembut. Perasaan itu mengalir dan terus berputar-putar di dasar hatinya. Itu membuatnya sangat nyaman, puas dan bahagia. Ini terasa seperti sebuah pengalaman hidup yang baik.
Tatapan Mo Liancheng sedikit melayang. Dengan lembut dia memeluk Qu Tan'er, tidak membiarkannya terbentur saat perjalanan, lalu berkata dengan halus, "Kemari, katakanlah, apakah target yang berikutnya Qu Xinning?" Dari saat istrinya berjanji akan mengunjungi kediaman Qu Xinning, dia sudah mengira-ngira.
"Dia memberiku kesempatan. Tentu saja, aku akan mengambil keuntungan dari kesempatan itu."
"Ohh…"