"Ini adalah hal yang sangat memalukan untuk dilihat oleh Yang Mulia Putra Mahkota dan Pangeran Kedelapan. Aku sudah tidak punya wajah untuk bisa bertemu dengan orang lain," tutur Qu Jianglin sambil menutupi wajahnya dengan marah dan tubuhnya sedikit gemetar.
"Ayah, jangan berbicara seperti itu." Qu Pan'er ingin membantu Nyonya Besar, tetapi dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dengan perilaku ibunya yang seperti itu, dia juga merasa sangat malu.
"Aku harap kamu percaya padaku. Ibu benar-benar tidak melakukan apa-apa." Nyonya Besar menarik sudut baju Qu Pan'er dan memohon. "Aku tidak ingat apa-apa. Aku dijebak!"
Qu Pan'er sedikit jijik saat memegang tangan Nyonya Besar. Tidak ada jawaban atas permohonan Nyonya Besar. Bagaimanapun, kejadiannya terlalu jelas bagi semua mata yang melihat secara langsung. Dan tidak ada yang memberikan belas kasihan kepada wanita tua itu.