Mo Liancheng sedikit mengangkat alisnya dan berkata kepada Tabib Gao, "Demi Nyonya Kedelapan yang memohon pengampunan untukmu, aku tidak akan menghukummu atas masalah yang terjadi hari ini. Namun, perlu kamu mengingatnya, jika sampai masalah seperti hari ini terjadi lagi, Pangeran Kedelapan ini tidak akan hanya membunuh keluarga kecilmu, tetapi juga akan membunuh seluruh keluarga besarmu."
Kalimat yang keluar dari mulut Mo Liancheng terdengar sangat kejam. Hati Tabib Gao sedikit lega saat mendengar kalimat pertama, akan tetapi dua kalimat terakhir dari pangeran satu itu membuat hatinya kembali tegang. Bahkan saat mendengarnya, dia takut akan mengalami henti jantung pada saat itu juga.
Mo Liancheng naik ke dalam kereta kuda bersama dengan Qu Tan'er yang terus berada di lengannya. Kereta kuda itu pun segera keluar dari Istana Tai He.