"Oh, ngomong-ngomong, tahu kering di barat kota sangat enak." Qu Tan'er memikirkannya, melanjutkan perkataannya dan dengan sengaja meningkatkan suaranya untuk membuat orang dengan jelas memahaminya.
"Umm..." jawab Mo Liancheng.
"Bagaimana dengan bebek panggang di timur kota?"
"Selama kamu senang," kata Mo Liancheng menjawab secara langsung, bahkan dia tidak mengerutkan kening sedikit pun. Sikap itu menunjukkan bahwa apa pun yang diminta oleh Qu Tan'er, selama itu permintaan darinya, dia tidak akan keberatan untuk mewujudkannya.
"Tapi aku takut aku akan gemuk jika makan terlalu banyak." Mulut kecil Qu Tan'er sedikit melengkung. Dia tampak sangat puas, tetapi juga sedikit manja. Tingkahnya tampak sangat menggemaskan.
Tiba-tiba, Mo Liancheng menundukkan kepalanya dan mengecup bibir kecil istrinya, "Tidak masalah jika kamu gemuk, aku tetap akan menyukaimu."
"Bagus sekali!" Qu Tan'er tertawa senang dan sangat puas dengan jawaban Mo Liancheng.