Perkataan yang begitu sederhana dan dikatakan dengan wajah tenang, namun sanggup membuat hati sang pendengar tidak bisa tenang. Ternyata begitu… Pikir Qu Tan'er. Seulas senyum pun tersirat di wajah kecilnya, menunjukkan suasana hatinya saat itu.
"Apa pun yang kamu inginkan akan aku beri, tidak peduli apa pun itu. Tapi aku tidak akan memaafkan pengkhianatan. Kalau kamu berkhianat, aku akan menghancurkanmu dengan tanganku sendiri," ujar Mo Liancheng sembari membelai pipi istrinya.
Qu Tan'er menaikkan alisnya dan juga memasang wajah serius. Jari telunjuknya menekan dada Mo Liancheng, kemudian berkata, "Hatiku hanya bisa memuat kamu seorang. Jadi hatimu juga hanya bisa memuat aku seorang. Aku tidak bisa berbagi pria dengan orang lain, kalau tidak aku akan memilih… Aku tidak akan membunuhmu, tapi aku akan menghilang. Kamu harus ingat hal ini."