"Pangeran… Hamba, hamba benar-benar tidak mampu. Kalaupun Anda membunuh hamba, hamba tidak bisa menghidupkan kembali Nyonya. Mohon Pangeran mengampuni hamba." Tabib Gao memang sudah lama berkecimpung di Istana, jadi tidak heran jika dia masih berani untuk mengeluarkan pendapatnya.
"Kamu cari mati?" Mo Liancheng tiba-tiba mencengkeram kerah baju Tabib Gao. Wajah keduanya sangat dekat, hingga tabib tersebut dapat merasakan kemarahan sang Pangeran yang hampir meluap.
"Pang, Pang… Pangeran, hamba, hamba benar-benar tidak mampu. Nyonya sudah meninggal."
"Kalau dia tidak bisa diselamatkan, maka kamu juga harus mati! Apa kamu sudah mendengarnya dengan jelas?!" Mo Liancheng melempar Tabib Gao tinggi kemudian mendelik tajam. "Semua pergi dari sini!!"