"Kamu melawan perintahku?" Tatapan dingin Ibu Suri terasa sangat menusuk.
"Saya tidak berani," Qu Tan'er tersenyum dingin.
Nenek tua sialan! Berani-beraninya mempersulit orang lemah. Kalau berani, cari juga Mo Liancheng, minta dia langsung menceraikanku. Tapi sepertinya nenek tua itu sudah menyuruh Mo Liancheng sampai berbusa, namun tidak digubris. Jadi kali ini, nenek tua meminta kasim Selir Lan untuk membawa diriku secara diam-diam? Batin Qu Tan'er.
Tiba-tiba, Ibu Suri memukul meja dengan emosi. "Tidak berani?! Keberadaanmu membuat masa depan Cheng'er terhadang. Cheng'er sudah terbuai olehmu, tapi saya masih sangat sadar. Saya tidak akan mempermasalahkan masalah Putra Mahkota lagi, tapi kamu tidak boleh tinggal di Kediaman Pangeran Kedelapan. Hari ini saya memperingatkan kamu, kalau kamu tidak segera meninggalkan Cheng'er, saya akan mengutus orang untuk membunuhmu."