Tidak ada bayangan Selir Lan sama sekali di dalam sana, hanya ada Ibu Suri yang paling tidak ingin dilihatnya. Orang yang tadi melayangkan tamparan itu sepertinya pelayan wanita kepercayaan Ibu Suri. Baru saja masuk, namun mereka sudah langsung memerlihatkan keganasannya.
"Tan'er menghadap Ibu Suri." Qu Tan'er mundur dua langkah, kemudian membungkuk memberi hormat dengan tatapan dingin.
"Kamu berani-beraninya melawan?"
"Tan'er tidak berniat membuat Ibu Suri marah. Dan Tan'er juga tidak tahu kalau Anda ada di sini." Qu Tan'er berdiri dengan tenang. Saat itu dia tidak berpura-pura lemah lagi. Kepada orang yang tidak memihak dirinya, dia tidak akan memerlihatkan sisi lemahnya.
"Apa kamu tahu kenapa kamu dibawa ke sini?" Ibu Suri menatap dingin Qu Tan'er. Ekspresi wajahnya tampak marah dan suasana terasa sangat mencekam.
"Saya tidak tahu." Qu Tan'er mulai merasa sedang dalam bahaya, ternyata masalah tidak sesederhana yang dia pikirkan.