Waktu berlalu lagi, namun keduanya masih diam seribu bahasa. Suami istri tersebut berbaring di atas ranjang dalam keheningan. Lalu, dengan pelan Mo Liancheng menjulurkan tangannya dan memeluk Qu Tan'er dengan erat. Jika dikatakan bahwa dirinya tidak memiliki perasaan pada istrinya ini, siapa pun tidak akan bisa memercayai hal itu. Namun, apakah dirinya hanya sebatas suka atau karena cinta, dia belum mengetahuinya.
Suara Mo Liancheng yang serak, dengan pelan berkata, "Tan'er, aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Tapi sekarang, di kediaman ini, aku hanya menyayangimu. Apakah akan bisa menyayangimu seumur hidup, kamu hanya bisa tahu kalau kamu menemaniku melewati hidup ini."
"...?!" Jawaban macam apa ini? Kalau ingin tahu jawaban, aku harus menemaninya melewati hidup? Batin Qu Tan'er.
"Tan'er, kamu tidak mau menemaniku seumur hidup?"
