"Yuela, apa maksud kamu?" Qu Tan'er tampak muram dan alisnya berkerut.
"Tan'er, jangan bilang kalau kamu tidak menyukai Pangeran sedikit pun. Kamu mungkin bisa membohongi diri sendiri, tapi aku tidak buta. Apa jadinya nasib kamu kalau benar-benar berhasil pergi dari Kediaman Pangeran Kedelapan? Di dunia ini, tidak ada pria lain seperti Pangeran yang begitu memanjakanmu. Bila kamu menyia-nyiakan Pangeran, kamu pasti akan menyesal seumur hidup," tutur Su Yuela panjang lebar.
Su Yuela yang tidak ingin melanjutkan pembicaraan lagi langsung beranjak dari kursi kemudian berceletuk, "Aku kembali ke ruang obat dulu, ya. Pangeranmu mau kamu beristirahat baik-baik. Jangan berkeliaran sembarangan biar orang-orang di ruang obat tidak kocar-kacir. Setiap kali kamu terluka, orang-orang di ruang obat sangat beresiko kehilangan nyawa." Dia kemudian pergi tanpa menoleh lagi.
"Ruang obat? Apa maksudnya?" Qu Tan'er sedikit tidak paham dan lantas menanyakannya pada Jingxin.