Setiap area yang disentuh tangan Mo Liancheng membuat Qu Tan'er tanpa sadar bergetar. Rasanya aneh dan sulit diungkapkan dengan kata-kata, hal ini belum pernah dialaminya.
Perlahan demi perlahan, napas Qu Tan'er juga terasa semakin berat. Sepasang tangan kecilnya memeluk Mo Liancheng dengan erat, apa yang dilakukannya kini sudah tidak bisa dikendalikan otak. Dia mendekatkan tubuhnya dengan tubuh suaminya, menikmati gesekan tubuh yang terasa panas di antara mereka.
Tangan Mo Liancheng yang panas membara menyentuh bagian bawah tubuh Qu Tan'er, membuat istrinya mengerang kecil. Suara erangan istrinya membuat dirinya terpaku sesaat. "Tan'er, apa kamu sudah siap? Aku sudah tidak bisa bersabar lagi…"
"Kamu…"
Qu Tan'er yang sempat kehilangan kontrol akhirnya tersadar. Pria ini tidak langsung menyerang dan malah menungguku? Dia, dia, dia… Apa dia sudah mengerti yang namanya bersiap-siap? Pikirnya. Dengan penuh keraguan dia menatap suaminya.