Dengar-dengar, Ibu Suri dan Kaisar sangat murka karena kejadian itu. Mereka sudah memerintah agar kejadian tersebut diselidiki dengan gencar.
Mo Liancheng yang membawa pulang Qu Tan'er yang terluka juga membuat seisi kediaman sibuk bukan kepalang. Di rumah Xue, para pelayan wanita masuk hilir mudik, namun tidak kacau balau. Tidak lama kemudian, hanya tersisa Jingxin dan Yuhao, serta tabib yang masuk dengan tergesa-gesa.
Begitu sang tabib masuk ke kamar Qu Tan'er, Yuhao dan Shixue berjaga di depan pintu dengan menggenggam pedang. Tidak ada orang lain yang diperbolehkan untuk masuk.
Sementara itu, di dalam kamar, tampak Qu Tan'er yang sedang bersandar di bahu Mo Liancheng di atas ranjang Keningnya berkerut dan wajahnya menjadi pucat pasi. Sialan! Benar-benar… Gumamnya.
Bibir Qu Tan'er berkedut sedikit karena dia benar-benar kelaparan. Mo Liancheng sialan lah yang menyuruhnya berakting semirip itu dan menahan lapar agar wajah tampak pucat.