Melihat ekspresi Mo Jingxuan yang tampak putus asa, Qu Tan'er pun bertanya, "Yuela atau Shixue? Atau… Jingxin? Atau gadis mana lagi? Hehehe."
Mo Jingxuan meraba wajah tampannya dengan heran, lalu bertanya, "Ekspresiku begitu jelas ya?"
"Ya!" jawab Qu Tan'er sambil mengangguk dengan keras.
"Kakak ipar, menurutmu, bagaimana rasanya jatuh hati pada pandangan pertama?"
"Rasanya?!" Qu Tan'er bengong sesaat kemudian tersadar kembali. "Aku tidak punya pengalaman, tapi aku pernah membaca buku tentang hal itu. Setidaknya aku tahu sedikit."
Mo Jingxuan yang awalnya muram langsung berbinar-binar penuh harapan. Dengan gusar dia bertanya, "Kakak ipar, kamu tidak menyukai kakak kedelapan? Kakak kedelapan begitu tampan dan gagah. Gadis mana pun pasti menyukainya."
"Cih, gagah? Tampan? Cinta bukan sebatas itu saja."
"Coba jelaskan," pinta Mo Jingxuan yang tampak kebingungan.
