Mo Liancheng merenggangkan pinggang dengan santai, kemudian keluar dari kereta dan duduk di kursi pengemudi. Sang Pangeran mengambil tali kendali dari tangan Yuhao kemudian berkata, "Bawa Jingxin turun."
Mendengar perintah Mo Liancheng, Qu Tan'er tercengang seketika.
"Baik," jawab Yuhao. Tanpa menunggu reaksi Jingxin, Yuhao membawanya turun dengan cepat, saking cepatnya bahkan Qu Tan'er tidak sempat menghadang.
Dalam sekejap tinggal Mo Liancheng dan Qu Tan'er yang berada di atas kereta kuda. Satu tangannya itu menarik tali kendali kuda dengan santai, kemudian kaki panjangnya dijulurkan ke depan. Saking rileksnya, seolah-olah dia tidak memedulikan statusnya sebagai pangeran sama sekali untuk mengemudi kereta kuda.
Qu Tan'er akhirnya tidak sabar lagi dan dengan emosi bertanya, "Kamu sebenarnya mau apa sih?" Ekspresi wajahnya sudah tidak enak dipandang, namun Mo Liancheng tidak memedulikan istrinya dan tetap fokus mengendara ke arah depan.