Qu Tan'er yang melihat kepergian Mo Jingxuan dan Shixue hanya bisa mengerutkan kening. Ada apa ini? Apa Mo Jingxuan juga bukan pria baik-baik, pria yang tidak setia? Perlakuannya terhadap Shixue tadi tidak seperti perlakuan terhadap bawahan… Apakah ini cinta segitiga? Batinnya yang penuh dengan pertanyaan, hanya saja dia tidak punya waktu untuk ikut campur.
"Jingxin, apa kamu sudah memberikan surat yang aku tulis kepada ibu?" tanya Qu Tan'er sembari memainkan cangkir teh di tangan.
"Sudah, Nona" jawab Jingxin langsung.
"Kalau begitu, nanti kita selesaikan urusan di luar. Lebih cepat lebih baik." Qu Tan'er menepuk-nepuk gaunnya kemudian beranjak dari kursi. Dia lantas melangkah ke arah pintu keluar, Jingxin pun mengikuti dirinya dari belakang tanpa berkata apa-apa lagi.