Qu Tan'er mengangkat kepalanya melihat Mo Liancheng, dan di saat bersamaan pria itu juga tengah menatap dirinya. Dua pasang mata itu saling bertatapan selama beberapa detik. Dia kemudian mengalihkan pandangan ke arah lain karena jantungnya tiba-tiba berdegup kencang.
"Kakak ipar, naik lah!" Walaupun Mo Fengyang tidak rela, namun dia tidak bisa memprotes lagi. Dia kemudian naik ke punggung kuda dibantu oleh penjaga kuda.
Qu Tan'er yang tidak berdaya pun turut naik dan duduk di punggung kuda. "Kalau jatuh bakal mati ya?" tanya gadis itu dengan suara kecil kepada Mo Jingxuan. Dia ingin tahu apa yang akan menimpanya nanti, kalau benar-benar jatuh, dia lebih memilih mati secara langsung daripada patah tulang atau lumpuh. Dan mungkin saja dia beruntung, bisa langsung kembali ke zaman modern.
Mo Jingxuan terbatuk-batuk dan kesulitan menjawab, "Bagaimana aku bisa menjawabnya?"