"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Masuk ke sini!" Qu Xinning berbicara dengan nada memerintah yang membuat lawan bicaranya tak bisa mengatakan tidak.
"Kalau ada yang ingin dibicarakan, bicarakan di sini saja. Aku akan mendengarnya," balas Qu Tan'er yang tidak berdaya.
"Kalau aku suruh masuk ya masuk, masih banyak bicara juga ya? Apa kamu ingin dipermalukan di sini agar dilihat banyak orang? Apa kamu ingin Ibu Kesembilan mati tak berwujud? Masuk ke dalam!" ancam Qu Xinning sambil mendelik tajam.
Huft! Qu Tan'er menghela napas dan merasa lemas tak bertenaga. Selama dua tahun ini, orang-orang di kediaman Qu selalu menggunakan Nyonya Kesembilan untuk mengancam dirinya. Dan dia juga hanya bisa menurut sebagai bentuk simpati terhadap 'Qu Tan'er yang asli'. Sementara sang ibu kandung lagi-lagi meninggalkan putri semata wayangnya untuk disiksa dan diperlakukan tidak adil. Dalam benaknya dia berpikir, apakah putri palsu ini masih harus membantunya?
