Jantung Qu Tan'er lagi-lagi berdetak kencang, dia membalikkan badan, kemudian menatap Mo Liancheng yang melangkah pergi dengan bingung. Apa maksudnya 'istriku'? Apa tadi dia marah karena aku mau meladeni tantangan Yun Youlian untuk menjadi sasaran panahnya? Batinnya dalam hati. Sepertinya, ini adalah kali pertama dirinya kebingungan.
"Nona, Anda kenapa?" Jingxin datang menghampirinya, kemudian membantu menurunkan busur yang masih digenggam Qu Tan'er.
"Tidak kenapa-kenapa," jawab Qu Tan'er sambil tersenyum. Saat mendongakkan kepala, dia kebetulan menyaksikan momen dimana Yun Youlian jatuh pingsan. Pelayannya segera melesat lari untuk memapahnya. Sepertinya, gadis itu syok berat, sedangkan Qu Tan'er, perkataan Mo Liancheng sebelum pergi membuatnya tidak bisa tenang.
***
30 menit kemudian.