"Memangnya aku mengatakan begitu?" tanya Mo Liancheng sambil mengangkat alis.
"Eh? Tidak kok. Hehehe… Kalau tidak ada urusan lain, aku pulang dulu ya?" Qu Tan'er cengengesan dan diam-diam menghela napas lega. Dia melihat ke pintu, lalu ke arah Yuhao sambil berpikir bagaimana melewati pengawal itu dan keluar.
"Kalau kamu membocorkan kejadian kemarin, kamu tahu apa akibatnya, kan?"
"Apa?" tanya Qu Tan'er penasaran.
"Kamu akan tahu kalau kamu membocorkannya," ujar Mo Liancheng dengan pelan.
Qu Tan'er hanya mengangguk dan tidak berkata apa-apa lagi setelah mendengar perkataan Mo Liancheng. Mana mungkin aku berani membeberkannya? Aku kan tidak polos dan tidak bodoh, pikirnya. Hanya saja, banyak sekali hal yang tidak perlu dipikirkan berlarut-larut karena hidup dengan sederhana akan jauh lebih bahagia.