"Masih pagi kok, tunggu aku selesai mengaduk tinta ya." Qu Tan'er tidak seperti biasanya, kali ini dia bersikap tenang. Dia terlihat seolah-olah sedang mengaduk tinta dengan sungguh-sungguh. Atau mungkin saja, dia berusaha membuat Mo Jingxuan merasa gelisah karena orang yang gusar dan gelisah tidak akan bisa fokus mencari orang.
Saat Qu Tan'er mulai bosan, pandangan matanya pun melayang ke arah gambar Mo Liancheng yang sudah hampir jadi. Hanya saja, semakin dilihat, gambar pemandangan itu terasa semakin akrab. Tunggu… Apa?! Yang digambar Mo Liancheng dari tadi ternyata halaman rumah Xue? Apakah dia sangat menyukai rumah Xue?! batinnya.
Beberapa lama kemudian, Mo Jingxuan sudah tidak bisa duduk diam. Lalu, Qu Tan'er pun melangkah keluar dengan pelan.
***
15 menit kemudian…