Qu Tan'er tidak meneruskan kalimatnya. Dia tiba-tiba mengerti apa yang pernah dikatakan Su Yuela kepadanya. Jika dirinya memiliki kekuasaan dan status, dia tidak akan diinjak-injak orang lain dengan mudah.
"Nona, tukang kayu itu sepertinya datang ke ibu kota. Apa Nona tidak mau mencarinya?"
"Dia datang?" Qu Tan'er langsung berseri-seri.
"Iya."
"Kapan?"
"Hari ini," jawab Jingxin.
"Kalau begitu, ayo kita pergi sekarang." Akhirnya hal yang ditunggu-tunggu Qu Tan'er sudah tiba, mana mungkin dia bisa duduk diam di rumah. Tanpa menunggu lama, dia lantas menarik tangan Jingxin dan bergegas lari menuju pintu gerbang.
"Tapi bukannya Nona tadi bilang mau melihat luka..."
"Tadi ya tadi, sekarang ya sekarang." Qu Tan'er tidak ada waktu untuk meladeni lukanya sekarang.
Hanya saja, saat keduanya tiba di pintu gerbang, pengawal langsung menghadang, "Nyonya, tolong hentikan langkah Anda."
