Kereta kuda Pangeran Kedelapan pun berbalik arah, padahal jarak sampai ke tujuan sudah tidak jauh lagi. Hal itu membuat mereka harus menempuh jarak yang lebih panjang.
Kejadian ini sebenarnya terlalu mencurigakan untuk disebut sebagai kebetulan. Qu Tan'er melihat ke arah depan, lalu ke arah belakang, setelah itu, tidak berkata apa-apa lagi dan kembali duduk di tempat semula. Tanpa sengaja pandangannya menyapu ke arah Mo Liancheng, rupanya, pria itu juga tengah menatap dirinya. Dua pasang mata itu saling bertatapan sejenak, membuat suasana dalam kereta semakin muram dan mencekam.
Deg... Deg… Deg!
Jantung Qu Tan'er berdegup semakin kencang dan cepat. Dia menghirup napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Padahal, wajah tampan di hadapannya itu sudah tidak asing lagi, saat pertama kali melihatnya pun, dia tidak berdebar sekencang ini. Dia menggigit bibirnya perlahan, lalu mengutuk dalam hati, setan! Sungguh gawat.