"Ya benar. Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita bertemu, Ayah Mertua," pria yang disebut Raja Bellamy sebagai menantunya akhirnya menjawab.
Aku terperangah mengetahui bahwa orang yang menjawab bukanlah Alpha Adolph Wolfgang seperti apa yang kuduga, melainkan dia adalah Ivan.
"Mengapa Ivan menjawab pertanyaan Kakek? Apakah itu berarti bahwa Ivan adalah ayah kandungku? Tapi bagaimana mungkin? Dari penampilannya, usia Ivan sepertinya tidak lebih dari 30 tahun. Jika Ivan benar-benar ayahku, itu artinya dia menikah dengan ibuku saat dia berumur 13 tahun. Tapi aku ragu seorang putri vampir seperti ibuku ingin berkencan dengan seorang bocah lelaki," pikirku.
"Sejujurnya, aku terkejut melihatmu yang seharusnya sudah mati hidup kembali, Menantu," ujar Raja Bellamy dengan nada mengejek.
"Mungkin karena kamu tidak pernah berhasil membunuhku, Ayah Mertua," cela Ivan.
Raja vampir hendak membalas, tapi aku menyelanya dengan berteriak sekencang mungkin, "TUNGGU! TUNGGU!"
Keheningan tiba-tiba terjadi, dan semua mata sekarang terfokus padaku.
"Kakek, kenapa kakek memanggil Ivan 'menantu'? Dan Ivan, mengapa kamu memanggil kakekku 'ayah mertua'?" aku bertanya dengan bingung.
"Jadi dia belum memberitahumu?" Raja Bellamy bertanya balik padaku.
Aku mengerutkan kening. "Memberitahu aku tentang apa?"
"Mengatakan padamu bahwa dia ayahmu," jawab sang raja.
Mataku membelalak. "Apa?!"
"Ya, Mirabelle. Pria yang kamu panggil Ivan adalah manusia yang menikahi putriku, ibumu," raja menegaskan.
"Tidak, kakek pasti berbohong. Ivan bukan ayahku," kataku tak percaya.
"Kenapa kamu tidak bertanya sendiri padanya?" Raja Bellamy menantang.
"Ivan?" panggilku.
Ivan berbalik untuk menghadapku.
"Katakan padaku bahwa kakekku berbohong! Kamu bukan ayahku, kan?" aku bertanya.
Ivan tetap diam.
"Jawab aku, Ivan! Kau bukan ayahku, kan?" Aku menggoyangkan bahunya dengan kasar.
Ivan menunduk. "Maafkan aku, Rosanne. Aku seharusnya memberitahumu tentang itu lebih awal, tetapi aku tidak bisa. Aku belum siap memberitahumu."
Aku melepaskan tanganku dari pundaknya dan mengambil dua langkah mundur.
"Tidak, itu tidak mungkin. Kau tidak mungkin menjadi ayahku." Aku menggelengkan kepala tak percaya. "Nama ayahku adalah—"
"Donovan Grandville?" dia menyelaku.
Aku mengangguk. "Iya. Kau sendiri yang mengatakan kepadaku bahwa nama ayahku adalah Donovan Grandville, bukan Ivan Wolfgang. Dan dia seorang manusia, bukan manusia serigala."
"Aku adalah seorang manusia ketika aku menikah dengan ibumu, Rosanne. Alpha Adolph Wolfgang menemukan aku sekarat di tengah hutan setelah aku diserang oleh tentara raja vampir. Dia kemudian mengubahku menjadi manusia serigala untuk menyelamatkan nyawaku," Ivan menceritakan kepadaku.
"Dia benar, Rosanne. Semua orang tahu bahwa Donovan Grandville adalah suami manusia Putri Claribelle. Jadi setelah dia berubah menjadi manusia serigala, aku menyarankan Donovan untuk mengubah namanya menjadi Ivan Wolfgang agar tidak ada yang tahu bahwa dia masih hidup. Karena itu bisa membahayakan dirinya dan juga kamu," Alpha Adolph Wolfgang menjelaskan.
"Jadi, kamu benar-benar ayahku?" aku bertanya, masih tidak bisa percaya sepenuhnya.
"Ya," jawabnya dengan sebuah anggukan.
"Bagaimana mungkin? Maksudku, kau tampak terlalu muda untuk menjadi ayahku. Jika kamu benar-benar ayahku, kamu setidaknya harus berusia sekitar akhir tiga puluh tahunan sekarang. Tapi coba lihatlah dirimu! Penampilanmu masih terlihat seperti usia dua puluh tahunan."
"Proses penuaan manusia serigala lebih lambat daripada manusia biasa, Rosanne. Meskipun kami tidak menua selambat vampir, tetapi masih cukup lambat jika dibandingkan dengan manusia biasa," Alpha Wolfgang menerangkan.
"Alpha Wolfgang benar. Saat ini, umurku yang sebenarnya adalah 43 tahun. Aku pertama kali bertemu ibumu ketika aku berusia 23 tahun. Kami saling jatuh cinta, dan setelah berpacaran selama dua tahun, kami memutuskan untuk menikah meskipun ayahnya tidak merestui hubungan kami. Satu tahun kemudian, kamu dilahirkan sebagai buah cinta kami, Rosanne. Namun kebahagiaan kita sebagai keluarga hanya bertahan selama satu bulan saja, semuanya gara-gara kakekmu," urai Ivan.
"Apa maksudmu?" aku bertanya, tidak mengerti terutama dengan pernyataan terakhirnya.
"Aku bisa menjelaskan," kata Ivan sambil tersenyum sedih. "Suatu hari, raja vampir tiba-tiba mengirim tentaranya untuk menyerang rumah kita. Dia ingin membawamu dan ibumu pergi dariku. Tentu saja aku melawan mereka untuk melindungi keluargaku. Tapi mereka semua adalah vampir, jadi mereka jauh lebih kuat dariku. Sungguh sebuah keajaiban bahwa kita dapat melarikan diri dari mereka."
"Itu tidak seperti apa yang kamu pikirkan, Mirabelle," Raja Bellamy menimpali, "Aku bersumpah aku tidak pernah bermaksud untuk menyakitimu dan ibumu. Aku hanya—"
"Lebih baik kau tutup mulut, Penghisap darah," Alpha Wolfgang memotongnya, "ini hanya antara ayah seorang ayah dan putrinya."
Raja vampir mendengus kesal, tetapi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi.
"Ketika kita melarikan diri dari para vampir," Ivan melanjutkan, "kita bertemu dengan salah satu temanku, Dexter. Aku dan ibumu kemudian meminta bantuan Dexter untuk membawamu ke tempat yang aman. Sementara itu kami terus berlari ke arah yang berlawanan untuk mengalihkan perhatian para vampir yang mengejar kami. "
"Sayangnya," dia melanjutkan, "para vampir itu bisa menyusul kami dan kami akhirnya terpojok oleh mereka. Mereka berhasil merebut Claribelle dariku dan membawanya kembali ke kerajaan vampir. Setelah itu, mereka menyiksaku dan membiarkan aku untuk mati di tengah hutan. Aku akan mati jika bukan karena Alpha Wolfgang yang menyelamatkan nyawaku dengan mengubahku menjadi manusia serigala."
"Jadi ini nyata?" tanyaku pada diri sendiri. "Ivan benar-benar ayah kandungku, Donovan Grandville? Ayahku masih hidup."
Aku tidak tahu apakah aku harus merasa bahagia atau tidak setelah bertemu dengan ayah kandungku. Aku bersyukur bahwa ayahku masih hidup. Itu berarti sekarang aku memiliki keluarga lain selain kakekku, raja vampir. Tapi jujur, aku tidak berharap Ivan menjadi ayah kandungku. Jangan salah paham! Aku tahu Ivan adalah pria yang baik. Hanya saja penampilannya yang menggangguku. Terlepas dari usia aslinya, Ivan masih terlihat terlalu muda untuk menjadi ayahku. Orang-orang mungkin akan mengira kalau dia adalah kakakku atau bahkan pacarku.
Berbicara tentang pacar, ketika pertama kali aku bertemu dengan Ivan di pesta pertunanganku dan Maximilian, aku pikir aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama, dan aku bahkan diam-diam berharap dia bisa menjadi pacarku di masa depan. Aku merasa malu mengingat hal itu. Bagaimana aku bisa sebodoh itu sampai jatuh cinta pada ayahku sendiri?
"Rosanne, kamu baik-baik saja?" Pertanyaan Ivan akhirnya menarikku keluar dari lamunanku.
Aku menatap Ivan. Sejak aku masih kecil, aku selalu bermimpi bertemu dengan orangtua kandungku. Sekarang, aku seharusnya senang bisa bersatu kembali dengan ayahku lagi. Tidak peduli bagaimanapun tampangnya, dia tetap ayahku. Jadi, aku harus menerimanya apa adanya.
"Ayah," bisikku dengan air mata yang bercucuran.
Ivan juga mulai menangis ketika mendengar aku memanggilnya 'Ayah'.
Aku memeluknya, dan dia segera balik memelukku.
"Putriku, aku sangat merindukanmu," ucapnya dengan pelan.
Aku tidak menanggapinya. Aku hanya membenamkan wajahku di dadanya sambil menangis.
"Cukup dengan basa-basinya!" Tiba-tiba Raja Bellamy berteriak, memaksaku dan Ivan menarik diri dari pelukan kami.
"Mari kita langsung ke pokok permasalahannya sekarang! Aku datang ke sini untuk menjemput cucu perempuanku," ujar Raja Bellamy.
Ivan meletakkan lengannya di bahuku dengan protektif. "Tidak, Rosanne tidak akan pergi ke mana-mana. Dia akan tinggal di sini bersamaku."
"Tidak," raja vampir itu tidak setuju, "dia akan pulang bersamaku. Kau telah mengambil putriku, dan sekarang aku tidak akan pernah membiarkan manusia serigala sepertimu mengambil cucuku juga."
"Tapi manusia serigala yang kau bicarakan di sini adalah ayah kandungnya," Ivan menekankan.
"Mirabelle adalah cucu kandunganku juga. Dan yang paling penting adalah, darah vampirku mengalir di nadinya, bukan darah werewolfmu yang kotor. Dia akan lebih baik tinggal bersamaku daripada bersamamu," kata Raja Bellamy dengan jijik.
Randolph dan Alpha Adolph Wolfgang nampak marah ketika mereka mendengar Raja Bellamy mengatakan bahwa manusia serigala memiliki darah yang kotor. Namun yang mengejutkan, Ivan sepertinya tidak tersinggung oleh ucapan raja vampir itu.
"Tapi masalahnya adalah, Rosanne tidak ingin tinggal bersamamu. Itu sebabnya dia lari darimu dan datang kepadaku," seru Ivan dengan tenang.
"Itu karena kau telah mencuci otaknya untuk percaya bahwa aku adalah orang jahat. Tetapi aku tahu di lubuk hatinya, Mirabelle hanya ingin tinggal bersamaku," Raja Bellamy menuduh.
Ivan dibuat marah oleh tuduhan sang raja. "Jaga mulutmu, Pak Tua! Aku tidak pernah mencuci otak putriku untuk—"
"Hentikan, Tuan-tuan!" pekik Alpha Wolfgang, memotong ucapan Ivan. "Aku pikir Rosanne sudah cukup dewasa untuk memutuskan dengan siapa dia ingin tinggal. Jadi mengapa kalian tidak bertanya padanya saja?"
"Mirabelle, beritahu aku sekarang! Dengan siapa kamu ingin tinggal?" desak Raja Bellamy.
"Ya, Rosanne. Beri tahu kami dengan siapa kamu mau tinggal!" Ivan menambahkan.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" aku bertanya-tanya.
Aku terjebak dalam sebuah dilema. Di satu sisi, aku memiliki ayahku, di sisi lain, ada kakekku juga. Baik Raja Bellamy maupun Ivan adalah keluargaku. Bagaimana mungkin mereka mengharapkan aku untuk memilih satu dari yang lain?
Aku baru tahu bahwa Ivan adalah ayahku dan aku tidak ingin berpisah dengannya lagi. Tapi aku juga tidak tega meninggalkan kakekku. Aku adalah satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Dia tentu akan sangat kesepian tanpaku.
"Ingat, Rosanne! Vampir yang kamu panggil kakek adalah orang yang telah membunuh ibumu," tiba-tiba, sebuah suara dalam kepalaku berkata.
"Dia benar," pikirku, "bagaimana mungkin aku lupa bahwa Raja Bellamy telah membunuh ibuku? Dia juga mencoba membunuh ayahku. Dia telah menculikku dan memaksaku menikahi pria— tepatnya seorang vampir— yang tidak kucintai. Dan jangan lupakan fakta bahwa dia mungkin akan mengorbankan aku di ulang tahunku yang ketujuh belas. Jadi aku pikir akan lebih baik jika aku tinggal bersama ayahku saja. Lagipula, aku harus mengenalnya lebih baik, kan?"
"Tapi aku takut keputusanku akan membuat darah Raja Bellamy mendidih. Dan dia mungkin akan menyalurkan amarahnya padaku dan para manusia serigala, termasuk ayahku."
"Tapi aku juga tidak tahan dengan raja vampir. Bagaimana aku bisa diam saja dan membiarkannya menjadikan aku sebagai pengorban manusia? Jadi, apapun yang terjadi, aku harus memberitahu kakekku soal keputusanku."
"Aku— aku— aku minta maaf, Kakek. Aku— aku— aku ingin tinggal bersama Ivan. Maksudku dengan ayahku," aku tergagap.
"Kau dengar dia? Rosanne memilih untuk tinggal bersamaku," kata Ivan dengan senyum kemenangan.
"Aku tidak peduli dengan apa yang Mirabelle inginkan. Apapun yang terjadi, dia harus tinggal bersamaku. Suatu hari, dia akan menjadi ratu vampir untuk menggantikanku," tegas sang raja vampir.
"Pernahkah kau bertanya padanya apakah dia ingin menjadi ratu vampir atau tidak?" tanya Ivan dengan sengit.
"Ayah benar, Kakek," kataku, "Kakek selalu memutuskan semuanya tanpa meminta pendapatku dulu. Jujur, aku tidak ingin menjadi ratu. Menurutku aku tidak bisa mengambil tanggung jawab sebesar itu."
"Kau tidak punya pilihan selain menjadi ratu vampir, Mirabelle. Ibumu telah meninggal. Jadi kamu adalah satu-satunya pewaris takhta kerajaan Clanbella," kata sang raja dengan tegas.
"Dia tidak akan menjadi satu-satunya pewaris tahta jika kamu tidak membunuh putrimu sendiri," cibir Ivan.
"Cukup!" Raja Bellamy berteriak. "Mirabelle, kemarilah! Kita akan pulang sekarang."
"Maaf, Kakek. Aku tidak bisa ikut denganmu. Aku ingin tinggal bersama ayahku," aku menolak.
"Kemarilah, Mirabelle! Sekarang! Kita bisa melakukan ini dengan cara baik-baik atau cara yang kasar?" dia mengancam.
Aku tahu sang raja bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Dan aku takut akan ancamannya.
Aku memandang Ivan. Dia menggelengkan kepalanya, diam-diam memberitahuku untuk tidak mendengarkan raja vampir.
"Aku tidak ingin pergi bersamamu, Kakek," kataku dengan takut-takut.
"Kalau begitu kamu lebih memilih cara yang kasar ya," seru sang raja dengan gigi terkatup.
Raja Bellany kemudian memberi isyarat kepada para vampir untuk menyerang kami.
Randolph melolong. Cakar-cakarnya tiba-tiba keluar dan gigi taringnya memanjang. Pakaiannya robek saat ia berubah menjadi serigala abu-abu. Tanpa membuang waktu, dia melompat ke arah para vampir.
Alpha Wolfgang ikut berubah. Serigalanya juga abu-abu, tetapi jauh lebih besar daripada milik Randolph. Dia menyerang setiap vampir yang berani mendekatinya.
"Tetap di belakangku, Rosanne!" suruh Ivan ketika kami melihat dua vampir berlari ke arah kami.
Dengan cepat, aku bersembunyi di belakang Ivan.
Ketika Ivan sibuk bertempur melawan para vampir itu, tiba-tiba, tubuhku terangkat ke udara.
Aku berteriak, "Ayah, TOLONG!"