"Apa kamu mau menamparku, Sayang?!" Binar kembali bertanya kali ini dengan penekanan.
Adnan mengepalkan tangannya yang sudah berada di atas. Dia menahan emosinya, ditatapnya kembali wanita yang terlihat sedang kesal padanya sehingga menantangnya untuk berdebat.
"Pergilah...," ucap Adnan sembari menurunkan tangannya dan membuang wajahnya.
Tanpa banyak bicara lagi binar pergi, dia sudah tidak tahan dengan sikap Adnan yang seperti ini. Dia berjalan menuruni anak tangga, melihat Sovia sudah berada di bawah dan menunggunya.
"Ayo kita pergi," ajak Binar pada Sovia yang memang sudah siap untuk pergi.
Sovia mengikuti langkah Binar tetapi dia menghentikan langkahnya karena merasa ada yang mengawasinya. Dia membalikkan tubuhnya lalu melihat ke atas ada Adnan yang sedang menatap dirinya tetapi dia yakin jika yang diperhatikannya adalah Binar.
Dalam benaknya bertanya-tanya mengapa Adnan terlihat kesal seperti itu. Apakah sudah terjadi sesuatu antara dia dan Binar.