"Apa ini benar Anda, Tuan?" Dae-Ho kembali bertanya pada Adnan yang sekarang sudah ada di hadapannya.
"Aku bukan tuanmu. Mengapa kau memanggilku Tuan? Apakah aku tidak berhak mendengar kau memanggilku, Ayah?" Adnan berkata dengan nada lembut pada Dae-Ho.
Dae-Ho terdiam, tangannya hendak menyentuh pipi Adnan. Namun, diurungkannya karena dia tidak bisa melakukan hal itu pada sang tuan sekaligus ayah angkatnya.
Adnan memegang tangan Dae-Ho lalu menempelkan di kedua pipinya. Dia tersenyum melihat wajah Dae-Ho yang terlihat tidak percaya akan dirinya yang ada di hadapannya.
"Ayah ...," Dae-Ho memanggil Adnan lalu memeluknya dengan erat.
Annar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, seorang Dae-Ho bisa tersedu-sedu di dalam pelukan seorang pria paruh baya. Dan pria tersebut mengaku sebagai ayahnya.
