"Aku membencimu, Adnan Raymond!" Binar terus mengatakan itu berkali-kali.
Agar Adnan bisa melepaskannya atau membiarkannya pergi dari rumah ini. Binar tidak ingin bicara dulu dengan Adnan, semua ini dilakukan untuk menenangkan dirinya setelah kebohongan Adnan selama 7 tahun ini.
"Aku benci kau!" Binar kembali berkata dengan nada kasar.
"Namun, aku mencintaimu, Binar Chavali!" timpal Adnan sembari mendekat pada Binar.
Dia sudah tidak bisa lagi menahan rasa rindunya yang ditahan selama tujuh tahun ini. Adnan begitu bekerja keras untuk menahan rasa rindunya itu.
Dipeluknya Binar dengan erat, Adnan tidak peduli jika istrinya itu meronta dan mengatakan benci. Sebab dia tahu betapa besar rasa cinta Binar pada dirinya. Begitu pula rasa cintanya pada istrinya itu.
"Lepaskan aku! Aku tidak ingin kau memelukku ... aku tidak suka dengan pria yang membohongi istri dan anaknya!" tukas Binar sembari berusaha melepaskan diri dari pelukan Adnan.