Binar kembali ke kamarnya, setelah mengetahui siapa sebenarnya pria yang berpakaian serba hitam dan menutup wajahnya. Dia tidak mengira jika dia adalah Marcello. Namun, dia merasa ada hal yang mengganjal dalam hatinya.
"Entah ini benar atau tidak. Namun, yang pasti aku sudah tidak ingin menerima bantuan dari Marcello!" gumam Binar sembari menutup pintu kamarnya dengan rapat.
Dia pun berjalan menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri. Karena dia tidak ingin bau Marcello menempel di tubuhnya. Setelah melakukan rutinitas membersihkan diri, Binar berjalan menuju tempat tidur lalu merebahkan tubuhnya di sana.
Binar kembali menatap langit-langit kamarnya, sembari teringat semua perlakuan hangat Adnan padanya. Rasa rindunya kembali sangat kuat sehingga dia menitikkan air mata.
"Apakah benar kau tidak ada kembali lagi?" Binar berkata sembari memejamkan kedua matanya.
***