Luka tembak Binar sudah pulih, dia bisa melakukan aktivitas yang membuatnya banyak bergerak. Namun, Adnan tetap tidak membiarkan Binar keluar rumah, meski istrinya itu sering melanggar perintahnya dan selalu terjadi sesuatu yang membahayakan nyawa.
"Sayang, aku berharap mulai sekarang kamu tidak melanggar perintahku lagi. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu," ucap Adnan pada Binar.
"Iya. Aku akan patuh," jawabnya.
"Jangan hanya di bibir saja tetapi kamu harus melakukannya," timpal Adnan yang sudah tahu dengan sifat istrinya itu.
Binar menekuk bibirnya dia merasa suaminya itu tidak percaya dengan apa yang diucapkannya. Dia memilih diam saja dari pada bicara dan akan terus ditimpali oleh Adnan.
Di sisi lain seorang pelayan wanita tergesa-gesa berjalan menuju kamar Adnan. Dia terlihat sangat khawatir, diketuknya pintu kamar berkali-kali.