Marcello pergi setelah mengatakan bahwa dia akan melepaskan Binar. Dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, baginya waktu kebersamaan dengan Binar hanya akan menjadi kenangan saja.
Binar sudah bisa bernapas lega, akhirnya Marcello sudah bisa melepaskan dirinya dari masa lalu. Karena baginya masa lalu hanya ada di belakang dan dia tidak akan pernah berbalik. Binar hanya akan menatap masa depan bersama pria yang dicintainya yaitu Adnan Raymond.
"Sayang, apakah kamu sudah merasa lega?" tanya Binar pada Adnan yang sedang duduk di atas sofa di dalam kamarnya.
Adnan menatap Binar, dia mencium bau yang tidak sedap yaitu kejailan sang istri. Dia hanya tersenyum lalu menyuruh Binar untuk duduk di pangkuannya.
Mendengar perintah Adnan yang menyuruhnya untuk duduk di pangkuannya. Dia tahu jika saat ini suaminya hendak melakukan hal-hal yang akan membuatnya tidak bisa menghindar.
"Kemari!" perintah Adnan pada Binar sembari menepuk kedua pahanya.