"Untuk apa kamu meminta maaf? Bukankah kamu tidak mempunyai salah apa-apa?" Nadira bertanya dengan nada dingin.
Arganta menatap kembali Nadira, dia tahu jika wanita yang ada di hadapannya itu sedang marah terhadapnya. Namun, dia harus tahu apa yang menjadi masalahnya.
"Kalau begitu aku mau tanya, mengapa kamu pergi begitu saja?" tanya Arganta.
Nadira terdiam, dia hanya bisa menatap wajah suaminya itu. Masih ada rasa kesal dalam hatinya, dia masih belum bisa melupakan apa yang dilihat dan didengarnya.
Ingin rasanya memukul pria itu dan menendangnya hingga tidak akan melakukan hal-hal yang membuatnya sakit hati. Dia menghela napasnya, berusaha untuk menenangkan dirinya agar tidak kembali terpancing emosi.
"Apa kau ingin berpisah dariku, Arganta?" tanya Nadira yang membuat Arganta terkejut.