Langsung Habisi
"Habisi semuanya!" perintah Adnan dengan nada dingin.
Terdengar suara tembakan yang tidak memberikan kesempatan bagi para musuh untuk membalas. Binar melihat ini seperti pembantaian tetapi semua ini benar. Karena mereka sudah berani menyandera Dae-Ho dan membuat bocah itu menderita.
Rintihan para musuhnya terdengar begitu nyaring, ditambah dengan darah segar yang mengalir dan mengotori lantai yang memang sudah kotor oleh debu. Terdengar juga suara tangisan Dae-Ho yang syok dengan apa yang dilihat serta yang didengarnya.
Binar langsung berlari mendekat pada Dae-Ho, dia melepaskan ikatannya lalu memeluknya dengan erat. Seraya memberikan kekuatan atau perlindungan bagi bocah itu.
"Tenanglah, Sayang. Ada aku di sini," bisik Binar sembari terus memeluk bocah itu dengan lembut.
"Dae-Ho, bagaimana keadaanmu, Sayang?" Pelayan wanita itu berkata sembari berusaha untuk memeluk Dae-Ho.