Kembali terdengar suara dentuman senjata api dan itu membuat Binar terkejut. Dia berpikir jika yang menembakkan peluru itu adalah Alan. Namun, dia salah karena yang menembakkan senjatanya api adalah Jae-Hua.
Sepertinya Jae-Hua merasa kesal karena permainannya begitu membosankan dan tidak membuat keempat orang yang ada di hadapannya itu bergeming. Dia pun membunuh pria yang sudah gagal memenuhi hasratnya untuk membuat Adnan geram.
Binar hanya tersenyum melihat apa yang dilakukan oleh Jae-Hua sebab itu menandakan kekalahan yang kedua bagi wanita itu. Sekarang Binar bisa membalas semua hadiah yang diberikan ibu mertuanya itu pada dirinya.
"Apakah ini menarik, Binar Sayang?" tanya Jae-Hua dengan nada lembut tetapi penuh dengan kebencian dan kekesalan.
"Menarik. Anda sudah kalah denganku untuk kedua kalinya," jawab Binar dengan nada datar.
"Hahaha ... Menarik. Kau menemukan wanita yang menarik, Adnan." Jae-Hua berkata sembari terkekeh-kekeh dan merapikan pakaiannya yang berantakan.