Bianca terus saja menggoda Arganta dengan semua gerakan dan perkataan yang menggoda. Dia tidak akan membiarkan pria itu pergi sebelum memenuhi semua gairahnya.
Dia terus saja meremas kedua puncak kenikmatannya, menggigit bibir bawahnya dengan lembut. Memperlihatkan sisi sensualitasnya untuk menggoda Arganta.
Arganta masih berusaha untuk menahan dirinya tetapi Bianca langsung menarik tangannya dengan sangat kuat. Sehingga tubuhnya tidak seimbang dan akhirnya terjerembap tepat di atas tubuh Bianca.
"Temani aku, Sayang. Aku menginginkanmu," bisik Bianca sembari menyapu daun telinga Arganta dengan lidahnya.
Dengan sikap Bianca seperti ini padanya, Arganta tidak bisa menahan kembali hasratnya. Dia pun kembali mencium Bianca dengan penuh gairah. Dihempaskannya pikiran yang membuatnya menolak wanita yang ada di depannya.
