"Kamu harus tenang, besok kita akan kembali ke Jakarta." Adnan berkata untuk menangkan Binar.
Binar mengangguk, dia berharap tidak terjadi sesuatu di Jakarta dan semuanya baik-baik saja. Dia pun merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, berusaha untuk memejamkan kedua matanya.
Namun, sekuat apa pun dia berusaha untuk terlelap tidak bisa. Begitu banyak hal yang berada di dalam pikirannya, sehingga terasa ingin pecah.
Adnan pun merebahkan tubuhnya, dia merasakan kegelisahan istrinya itu. Dipeluknya sang istri dengan lembut seraya memberikan kehangatan dan ketenangan padanya.
"Aku akan selalu ada untukmu, besok pun aku akan pergi bersamamu ke Jakarta." Adnan berkata dengan lembut.
Meski Adnan sudah memeluk dan mengatakan hal-hal yang bisa membuat tenang. Itu tidak bisa menghilangkan rasa gelisah Binar, dia masih saja tidak bisa memejamkan matanya.