Adnan mencengkeram tubuh Dae-Ho, dia menatap bocah itu dengan tajam. Dia memperlihatkan sisi kejamnya pada seorang bocah.
"Aku tidak takut denganmu, Tuan! Kau telah mendorong Nona dan aku akan membalasnya!" tukas Dae-Ho dengan lantang.
Candra dan Alan hanya tersenyum melihat tingkah bocah itu. Terlihat jelas bocah itu serius dengan apa yang dikatakannya.
Alan mendekat pada Candra lalu berkat, "Apa kau mau bertaruh? Siapa yang kalah hari ini Adnan atau bocah itu?"
"Apa taruhannya?" tanya Candra.
"Aku bertaruh Adnan akan kalah. Dan kau akan mengatakan siapa wanita yang selalu ada di hatimu padaku dan juga pada Adnan serta Binar!" jelas Alan.
"Baik. Jika kau kalah maka aku ingin mendengar kau mengatakan perasaanmu pada, Sovia!" balas Candra.
Mereka berdua pun setuju dengan taruhannya dan berjabat tangan sebagai tanda persetujuan. Kali ini hanya menunggu serta melihat apa yang akan terjadi.
"Apa aku boleh ikut dalam taruhan kalian?" tanya seseorang dari arah belakang.